Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 15 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menyambangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (15/10). Mereka berusaha bertemu Kapolri Jenderal Pol Idham Azis untuk membahas penangkapan sejumlah tokoh KAMI yang diduga terlibat kerusuhan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.
Namun, kedatangan mereka nampaknya sia-sia. Petugas tidak mengizinkan Gatot Nurmantyo dan kawan-kawan bertemu Kapolri maupun menjenguk para petinggi KAMI yang ditahan.
“Ya gini, kita kan bertamu meminta izin untuk menengok. Kami presidium, eksekutif, dan lain-lain. Kami menunggu sampai ada jawaban ya, terimakasih enggak ada masalah, ya sudah,” kata Presidium KAMI Gatot Nurmantyo di Gedung Bareskrim, Jakarta, Kamis (15/10).
Kendati demikian, mantan Panglima TNI itu mengaku tidak tahu pasti alasannya kedatangan mereka ditolak Polri. “Tidak tahu (alasannya). Pokoknya tidak dapat izin ya tidak masalah,” jelasnya.
Karena tak diizinkan bertemu Kapolri dan membesuk petinggi KAMI, Gatot dan rombongan pun memilih meninggalkan gedung Bareskim Polri. “Ya pulang masa mau tidur di sini?,” ucap Gatot.
Dalam kedatangannya ke Bareskrim Polri, Gatot didampingi oleh Presidum KAMI lainnya. Di antaranya Din Syamsudin, Rochmat Wahab. Kemudian Deklarator KAMI Rocky Gerung, Ketua Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani dan sejumlah tokoh lainnya.
Sebelumnya, Anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) semakin banyak yang ditangkap. Sampai dengan Selasa (13/10) siang, sudah ada 8 orang yang diamankan karena diduga membuat hasutan agar demo menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja menjadi anarkis. Sebagian besar dari 8 orang yang diamankan diduga berasal dari KAMI.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, 8 orang ini ditangkap di dua lokasi berbeda. Yakni di Medan, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta.
“Yang ditangkap tim Siber Bareskrim, Medan KAMI, Juliana, Devi, Khairi Amri, Wahyu Rasari Putri. Jakarta, Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Kingkin,” ucapnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menyambangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (15/10). Mereka berusaha bertemu Kapolri Jenderal Pol Idham Azis untuk membahas penangkapan sejumlah tokoh KAMI yang diduga terlibat kerusuhan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.
Namun, kedatangan mereka nampaknya sia-sia. Petugas tidak mengizinkan Gatot Nurmantyo dan kawan-kawan bertemu Kapolri maupun menjenguk para petinggi KAMI yang ditahan.
“Ya gini, kita kan bertamu meminta izin untuk menengok. Kami presidium, eksekutif, dan lain-lain. Kami menunggu sampai ada jawaban ya, terimakasih enggak ada masalah, ya sudah,” kata Presidium KAMI Gatot Nurmantyo di Gedung Bareskrim, Jakarta, Kamis (15/10).
Kendati demikian, mantan Panglima TNI itu mengaku tidak tahu pasti alasannya kedatangan mereka ditolak Polri. “Tidak tahu (alasannya). Pokoknya tidak dapat izin ya tidak masalah,” jelasnya.
Karena tak diizinkan bertemu Kapolri dan membesuk petinggi KAMI, Gatot dan rombongan pun memilih meninggalkan gedung Bareskim Polri. “Ya pulang masa mau tidur di sini?,” ucap Gatot.
Dalam kedatangannya ke Bareskrim Polri, Gatot didampingi oleh Presidum KAMI lainnya. Di antaranya Din Syamsudin, Rochmat Wahab. Kemudian Deklarator KAMI Rocky Gerung, Ketua Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani dan sejumlah tokoh lainnya.
Sebelumnya, Anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) semakin banyak yang ditangkap. Sampai dengan Selasa (13/10) siang, sudah ada 8 orang yang diamankan karena diduga membuat hasutan agar demo menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja menjadi anarkis. Sebagian besar dari 8 orang yang diamankan diduga berasal dari KAMI.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, 8 orang ini ditangkap di dua lokasi berbeda. Yakni di Medan, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta.
“Yang ditangkap tim Siber Bareskrim, Medan KAMI, Juliana, Devi, Khairi Amri, Wahyu Rasari Putri. Jakarta, Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Kingkin,” ucapnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini