KalbarOnline.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyampaikan, Nahdlatul Ulama (NU) bukan hanya organisasi sosial keagamaan dengan basis dukungan sosial terbesar di Indonesia, tetapi juga di dunia. Menurut Firli, NU adalah salah satu komponen bangsa yang sangat besar peranannya dalam berjuang merebut, membentuk, mempertahankan dan menjaga negeri ini.
’’Tidak banyak organisasi sosial keagamaan seperti NU yang merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan negara ini berjalan bagi kemaslahatan seluruh umat, kemajuan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,’’ kata Firli memberikan ucapan dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) Ke-95, Minggu (31/1).
Jika berbicara soal kesetiaan kepada negara, sambung Firli, tak seorangpun yang meragukan NU. Mengingat peranan NU selalu hadir dan berdiri paling depan dalam menghadapi, hingga mengatasi berbagai ragam permasalahan bangsa, seperti persoalan korupsi yang cukup lama menjadi laten di republik ini.
’’Berbudi pekerti luhur, jujur, sederhana dan menjunjung tinggi integritas sebagai makhluk ciptaan-Nya yang senantiasa menyemaikan nilai-nilai agama, ketuhanan dalam bingkai kebhinnekaan, adalah karakter seorang nahdliyin,’’ cetus Firli.
Firli menyatakan, sejak awal KPK berdiri telah banyak diisi oleh insan-insan berkarakter nahdliyin. Dia membeberkan, karakter Nahdliyin yang menjiwai KPK, sehingga tetap tegap berjalan dalam sejuta halang rintang, teduh bersikap ditengah terpaan puji hingga caci. Karena setiap tugas bukan sekedar kewajiban namun sebagai ibadah, bekal kami diakhirat nanti.
’’Syukur Alhamdulillah, kerja keras, kerja ikhlas seluruh insan KPK dan segenap eksponen bangsa anti korupsi, telah meningkatkan indeks kepercayaan terhadap KPK menjadi 85,5 persen. Angka tersebut membuat KPK berada pada posisi tiga dalam daftar lembaga paling dipercaya publik (berdasarkan survei Kedai Kopi) di bawah TNI 7,04 persen dan Presiden RI 6,98,’’ terang Firli.
Firli menyebut, setiap insan KPK dan elemen bangsa yang ikut andil dalam perang besar melawan korupsi di indonesia, sejatinya adalah seorang nahdliyin alami. Karena NU tidak pernah berdiam diri dan membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan pengelolaan negara seperti korupsi. ’’Apalagi korupsi yang terbukti sebagai kejahatan kemanusiaan, karena dampak destruktifnya tidak hanya merugikan keuangan negara semata namun dapat menghancurkan suatu bangsa, korupsi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah kenegaraan,’’ beber Firli.
Firli tak memungkiri, NU berperan aktif dalam pendidikan antikorupsi yang ditanamkam sejak dini di sekolah, pesantren hingga bangku kuliah. Bahkan juga disemaikan kedalam hati, dalam setiap ceramah yang teduh atau acara keagamaan oleh para ulama. ’’Sehingga benih-benih antikorupsi tumbuh dan berkembang, sejalan dengan berkembangnya alam demokrasi di bumi pertiwi,’’ ungkap Firli.
Peran serta dan andil NU, serta khittah kenegaraan yang sejati adalah manifestasi cita-cita didirikannya republik ini untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Sehingga diharapkan dapat tercapai dan dirasakan oleh segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote
’’Kami ucapkan selamat memperingati Harlan NU Ke-95, terimakasih atas seluruh sumbangsih yang diberikan selama ini khususnya pada pemberantasan korupsi, yang telah berurat akar dinegeri ini,’’ ungkapnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini
Comment