Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 06 April 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Kasi Lalu Lintas, Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor (KSOP) Kelas II Pontianak Mohammad Kendeka Bastari membantah informasi bahwa pihak KSOP telah melakukan tindakan kekerasan terhadap oknum wartawan online di Kota Pontianak.
Ia menyampaikan, beberapa waktu lalu, terdapat empat orang yang mengaku berasal dari perusahaan media masa datang ke KSOP Pontianak untuk mengklarifikasi sebuah informasi.
Kemudian, pihaknya pun dari KSOP menerima ke-empatnya, dan dirinya sendiri yang menemui mereka.
Semula, dikatakan Kandeka tiga orang lebih dahulu menemuinya di ruangan dan mereka pun berkomunikasi dan melakukan sesi wawancara dengan baik, kemudian masuk satu orang lainnya.
"Yang terakhir masuk ini datang dan berbicara dengan nada yang tinggi, berkali-kali, saya memperingati jangan seperti itu, saya berbicara dengan nada yang baik, saya puasa, dan saya juga pernah dia chat melalui WhatsApp, dan isinya dengan nada ancaman," ujar Kandeka menceritakan.
Kemudian, dirinya pun sempat berdiri dari tempat duduk sembari kembali memperingatkan oknum tersebut untuk tidak berbicara dengan nada demikian.
"Saya berdiri dari tempat saya mendatangi dia, dan saya katakan, "bapak kalau ngomong yang benar", dan itu disaksikan tiga orang lainnya, dan orang saya juga, pintu ruangan terbuka. Kalau katanya handphone terbanting itu tidak ada, dia berdiri juga lalu handphone terkena dirinya sendiri," katanya.
Kandeka menyampaikan bahwa jurnalis merupakan rekan dari KSOP, dan pihaknya sangat terbuka dan mengapresiasi bilamana ada yang ingin mengkonfirmasi berbagai berita yang ada, namun pihaknya keberatan dengan adanya ancaman-ancaman yang dilayangkan.
Atas peristiwa itu ia mempersilahkan dan siap menghadapi secara hukum bilamana ada yang merasa menjadi korban kekerasan, dan dirinya pun juga akan melakukan langkah hukum bilamana diperlukan.
KalbarOnline, Pontianak – Kasi Lalu Lintas, Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor (KSOP) Kelas II Pontianak Mohammad Kendeka Bastari membantah informasi bahwa pihak KSOP telah melakukan tindakan kekerasan terhadap oknum wartawan online di Kota Pontianak.
Ia menyampaikan, beberapa waktu lalu, terdapat empat orang yang mengaku berasal dari perusahaan media masa datang ke KSOP Pontianak untuk mengklarifikasi sebuah informasi.
Kemudian, pihaknya pun dari KSOP menerima ke-empatnya, dan dirinya sendiri yang menemui mereka.
Semula, dikatakan Kandeka tiga orang lebih dahulu menemuinya di ruangan dan mereka pun berkomunikasi dan melakukan sesi wawancara dengan baik, kemudian masuk satu orang lainnya.
"Yang terakhir masuk ini datang dan berbicara dengan nada yang tinggi, berkali-kali, saya memperingati jangan seperti itu, saya berbicara dengan nada yang baik, saya puasa, dan saya juga pernah dia chat melalui WhatsApp, dan isinya dengan nada ancaman," ujar Kandeka menceritakan.
Kemudian, dirinya pun sempat berdiri dari tempat duduk sembari kembali memperingatkan oknum tersebut untuk tidak berbicara dengan nada demikian.
"Saya berdiri dari tempat saya mendatangi dia, dan saya katakan, "bapak kalau ngomong yang benar", dan itu disaksikan tiga orang lainnya, dan orang saya juga, pintu ruangan terbuka. Kalau katanya handphone terbanting itu tidak ada, dia berdiri juga lalu handphone terkena dirinya sendiri," katanya.
Kandeka menyampaikan bahwa jurnalis merupakan rekan dari KSOP, dan pihaknya sangat terbuka dan mengapresiasi bilamana ada yang ingin mengkonfirmasi berbagai berita yang ada, namun pihaknya keberatan dengan adanya ancaman-ancaman yang dilayangkan.
Atas peristiwa itu ia mempersilahkan dan siap menghadapi secara hukum bilamana ada yang merasa menjadi korban kekerasan, dan dirinya pun juga akan melakukan langkah hukum bilamana diperlukan.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini