Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 16 Desember 2025 |
KALBARONLINE.com – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pontianak menggelar talkshow perempuan dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) dan Hari Ibu 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Pontianak, Selasa (16/12/2025), sebagai bagian dari upaya mendorong kesadaran publik terhadap isu perlindungan perempuan.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menegaskan, peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Hari Ibu tidak boleh dimaknai sekadar seremonial. Momentum ini, menurutnya, harus menjadi ruang refleksi bersama atas peran besar perempuan dan ibu dalam kehidupan sosial, sekaligus tantangan yang masih mereka hadapi.
Bahasan menyebut, hingga saat ini perempuan belum sepenuhnya mendapatkan rasa aman dan perlindungan yang layak. Setiap tahun, kasus kekerasan terhadap perempuan masih tercatat cukup tinggi dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
“Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan harus terus diperkuat dan dilakukan secara berkelanjutan. Keberpihakan terhadap perempuan serta optimalisasi peran perempuan juga perlu terus ditingkatkan,” ujarnya usai membuka kegiatan.
Ia menekankan pentingnya penguatan lintas sektor, termasuk peran organisasi perempuan yang tergabung dalam GOW. Menurutnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menciptakan ruang aman bagi perempuan, tetapi membutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.
“Diperlukan kesadaran kolektif bahwa menciptakan ruang aman bagi perempuan merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
Bahasan juga menyoroti pentingnya peran media, dunia pendidikan, dan orang tua dalam mencegah terjadinya kekerasan. Ia mengajak masyarakat untuk tidak menormalisasi segala bentuk kekerasan serta berani bersuara jika menemukan indikasi kekerasan di lingkungan sekitar.
“Nilai-nilai anti kekerasan harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda, disertai sikap saling menghargai. Peran perempuan dan ibu juga tidak hanya di ranah domestik, tetapi sebagai perempuan yang berdaya dan berkontribusi di berbagai bidang,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua GOW Kota Pontianak Norhasanah Bahasan menjelaskan, peringatan HAKTP merupakan bagian dari kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang diperingati setiap tahun, dimulai pada 25 November bertepatan dengan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan berakhir pada 10 Desember sebagai Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
“Rentang 16 hari ini dipilih secara simbolis untuk menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran hak asasi manusia,” jelasnya.
Menurut Norhasanah, GOW Kota Pontianak mengaitkan kampanye anti kekerasan ini dengan peringatan Hari Ibu sebagai refleksi atas peran penting perempuan, tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan kebangsaan.
“Di balik kelembutan perempuan, ada kekuatan besar yang mampu menghadirkan perubahan positif. Ruang aman bagi perempuan harus terus diperjuangkan melalui gerakan bersama,” pungkasnya. (Red)
KALBARONLINE.com – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pontianak menggelar talkshow perempuan dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) dan Hari Ibu 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Pontianak, Selasa (16/12/2025), sebagai bagian dari upaya mendorong kesadaran publik terhadap isu perlindungan perempuan.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menegaskan, peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Hari Ibu tidak boleh dimaknai sekadar seremonial. Momentum ini, menurutnya, harus menjadi ruang refleksi bersama atas peran besar perempuan dan ibu dalam kehidupan sosial, sekaligus tantangan yang masih mereka hadapi.
Bahasan menyebut, hingga saat ini perempuan belum sepenuhnya mendapatkan rasa aman dan perlindungan yang layak. Setiap tahun, kasus kekerasan terhadap perempuan masih tercatat cukup tinggi dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
“Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan harus terus diperkuat dan dilakukan secara berkelanjutan. Keberpihakan terhadap perempuan serta optimalisasi peran perempuan juga perlu terus ditingkatkan,” ujarnya usai membuka kegiatan.
Ia menekankan pentingnya penguatan lintas sektor, termasuk peran organisasi perempuan yang tergabung dalam GOW. Menurutnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menciptakan ruang aman bagi perempuan, tetapi membutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.
“Diperlukan kesadaran kolektif bahwa menciptakan ruang aman bagi perempuan merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
Bahasan juga menyoroti pentingnya peran media, dunia pendidikan, dan orang tua dalam mencegah terjadinya kekerasan. Ia mengajak masyarakat untuk tidak menormalisasi segala bentuk kekerasan serta berani bersuara jika menemukan indikasi kekerasan di lingkungan sekitar.
“Nilai-nilai anti kekerasan harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda, disertai sikap saling menghargai. Peran perempuan dan ibu juga tidak hanya di ranah domestik, tetapi sebagai perempuan yang berdaya dan berkontribusi di berbagai bidang,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua GOW Kota Pontianak Norhasanah Bahasan menjelaskan, peringatan HAKTP merupakan bagian dari kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang diperingati setiap tahun, dimulai pada 25 November bertepatan dengan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan berakhir pada 10 Desember sebagai Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
“Rentang 16 hari ini dipilih secara simbolis untuk menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran hak asasi manusia,” jelasnya.
Menurut Norhasanah, GOW Kota Pontianak mengaitkan kampanye anti kekerasan ini dengan peringatan Hari Ibu sebagai refleksi atas peran penting perempuan, tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan kebangsaan.
“Di balik kelembutan perempuan, ada kekuatan besar yang mampu menghadirkan perubahan positif. Ruang aman bagi perempuan harus terus diperjuangkan melalui gerakan bersama,” pungkasnya. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini