Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 06 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Ketapang - Viral, sebuah foto spanduk yang bernadakan ancaman untuk melakukan aksi golput (golongan putih) pada perhelatan Pemilu 2024 mendatang, beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp (WA).
Spanduk itu bertuliskan kalau masyarakat di dua kecamatan di Kabupaten Ketapang, yakni di Dusun Tolus, Desa Semandang Kiri dan Dusun Kelipor, Desa Paoh Condong Kecamatan Simpang Hulu serta warga Dusun Sungai Tontang, Desa Semandang Kanan, Kecamatan Simpang Dua–menyatakan apabila hingga tahun 2023, listrik PLN tidak masuk ke tiga desa di dua Kecamatan itu, maka warga tidak akan mengikuti pemilihan mulai dari pemilihan legislatif hingga pilpres di tahun 2024.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Simpang Hulu, IPTU Matalib membenarkan terkait adanya spanduk tersebut.
"Iya benar ada sepanduk itu, tapi masih belum dipasang di jalan-jalan, baru tersebar di aplikasi pesan singkat (WA)," ujar Matalib, Kamis (06/10/2022) siang.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya bakal membuat pertemuan dengan dusun yang bersangkutan, termasuk menghadirkan Forkopimcam Simpang Dua guna membahas isu tersebut.
"Kita akan buat pertemuan dan akan membuat semacam pengajuan pemasangan jaringan listrik ke pihak PLN untuk wilayah itu," ujar Matalib.
Sementara itu, Kepala Desa Semandang Kiri, Yohanes, saat di konfirmasi membenarkan adanya foto spanduk yang dibuat oleh warga itu. Namun ia menyebut kalau saat ini di wilayah Desa Semandang Kiri belum ada yang terpasang.
"Itu memang benar, tapi tadi saya cek belum ada yang terpasang di Desa Semandang Kiri, mungkin di Paoh Concong atau Sungai Tontang," ujarnya kepada KalbarOnline, Kamis (06/10/2022).
Yohanes mengatakan, kalau di wilayah itu memang belum teraliri listrik oleh PLN. Pihaknya sudah sejak lama berupaya untuk mengajukan kepada PLN agar di wilayah Desanya dapat teraliri listrik.
"Sejak ada PLN, belum teraliri listrik. Kita sudah berupaya dengan melakukan prosedur kepada PLN UP3, Pemda Ketapang dan PLN Wilayah Kalbar," ungkapnya.
Selain itu, Yohanes juga membenarkan terkait adanya penolakan warga terhadap pembangunan jaringan SUTT 150 Tayan Sandai yang akan melintasi jalur itu apabila hingga tahun 2023 masih belum teraliri listrik PLN.
"Itu sudah saya sampaikan saat ada sosialisasi pembangunan tapak SUTET itu kepada pihak PLN," ucapnya.
Ia menambahkan, kalau ada sekitar seribu kepala keluarga (KK) di wilayah tiga desa itu yang hingga saat ini masih belum menikmati aliran listrik dari PLN. Untuk penerangan, kata dia, masyarakat masih mengandalkan mesin genset dan lampu minyak.
"Saat ini BBM sudah mahal. Harapan kita dengan adanya gerakan masyarakat sampai membuat statement seperti itu, artinya pihak PLN atau pun pemerintah berperan untuk bisa mendengar suara masyakarat kita, mudah-mudahan segera dipasanglah untuk jaringan listrik tiga dusun itu," harapnya.
Sementara itu, Humas PLN UP3 Ketapang, Irvan saat dikonfirmasi mengaku kalau pihaknya juga telah mengetahui adanya spanduk tersebut. Ia juga membenarkan bahwa wilayah itu saat ini memang belum teraliri listrik PLN.
"Untuk saat ini belum. Terkait listrik desa ini ada unit PLN sendiri yang menangani, nama unitnya PLN UP2K," ujarnya singkat. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Viral, sebuah foto spanduk yang bernadakan ancaman untuk melakukan aksi golput (golongan putih) pada perhelatan Pemilu 2024 mendatang, beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp (WA).
Spanduk itu bertuliskan kalau masyarakat di dua kecamatan di Kabupaten Ketapang, yakni di Dusun Tolus, Desa Semandang Kiri dan Dusun Kelipor, Desa Paoh Condong Kecamatan Simpang Hulu serta warga Dusun Sungai Tontang, Desa Semandang Kanan, Kecamatan Simpang Dua–menyatakan apabila hingga tahun 2023, listrik PLN tidak masuk ke tiga desa di dua Kecamatan itu, maka warga tidak akan mengikuti pemilihan mulai dari pemilihan legislatif hingga pilpres di tahun 2024.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Simpang Hulu, IPTU Matalib membenarkan terkait adanya spanduk tersebut.
"Iya benar ada sepanduk itu, tapi masih belum dipasang di jalan-jalan, baru tersebar di aplikasi pesan singkat (WA)," ujar Matalib, Kamis (06/10/2022) siang.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya bakal membuat pertemuan dengan dusun yang bersangkutan, termasuk menghadirkan Forkopimcam Simpang Dua guna membahas isu tersebut.
"Kita akan buat pertemuan dan akan membuat semacam pengajuan pemasangan jaringan listrik ke pihak PLN untuk wilayah itu," ujar Matalib.
Sementara itu, Kepala Desa Semandang Kiri, Yohanes, saat di konfirmasi membenarkan adanya foto spanduk yang dibuat oleh warga itu. Namun ia menyebut kalau saat ini di wilayah Desa Semandang Kiri belum ada yang terpasang.
"Itu memang benar, tapi tadi saya cek belum ada yang terpasang di Desa Semandang Kiri, mungkin di Paoh Concong atau Sungai Tontang," ujarnya kepada KalbarOnline, Kamis (06/10/2022).
Yohanes mengatakan, kalau di wilayah itu memang belum teraliri listrik oleh PLN. Pihaknya sudah sejak lama berupaya untuk mengajukan kepada PLN agar di wilayah Desanya dapat teraliri listrik.
"Sejak ada PLN, belum teraliri listrik. Kita sudah berupaya dengan melakukan prosedur kepada PLN UP3, Pemda Ketapang dan PLN Wilayah Kalbar," ungkapnya.
Selain itu, Yohanes juga membenarkan terkait adanya penolakan warga terhadap pembangunan jaringan SUTT 150 Tayan Sandai yang akan melintasi jalur itu apabila hingga tahun 2023 masih belum teraliri listrik PLN.
"Itu sudah saya sampaikan saat ada sosialisasi pembangunan tapak SUTET itu kepada pihak PLN," ucapnya.
Ia menambahkan, kalau ada sekitar seribu kepala keluarga (KK) di wilayah tiga desa itu yang hingga saat ini masih belum menikmati aliran listrik dari PLN. Untuk penerangan, kata dia, masyarakat masih mengandalkan mesin genset dan lampu minyak.
"Saat ini BBM sudah mahal. Harapan kita dengan adanya gerakan masyarakat sampai membuat statement seperti itu, artinya pihak PLN atau pun pemerintah berperan untuk bisa mendengar suara masyakarat kita, mudah-mudahan segera dipasanglah untuk jaringan listrik tiga dusun itu," harapnya.
Sementara itu, Humas PLN UP3 Ketapang, Irvan saat dikonfirmasi mengaku kalau pihaknya juga telah mengetahui adanya spanduk tersebut. Ia juga membenarkan bahwa wilayah itu saat ini memang belum teraliri listrik PLN.
"Untuk saat ini belum. Terkait listrik desa ini ada unit PLN sendiri yang menangani, nama unitnya PLN UP2K," ujarnya singkat. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini