Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 27 Agustus 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjadi narasumber pada Pra-Kongres Kebudayaan 2023 di Hotel Ibis Pontianak, Sabtu (26/8/2023). Pra-Kongres ini mengusung tema "Pendanaan Bidang Kebudayaan".
Edi menilai, Kongres Kebudayaan merupakan agenda penting sebagai forum berkumpulnya para pemangku kepentingan, ahli, praktisi serta stakeholder di berbagai bidang kebudayaan. Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu dan tantangan terkait kebudayaan menjadi bahan pembahasan secara mendalam oleh peserta kongres. Salah satu aspek yang kerap menjadi konsen adalah pendanaan bidang kebudayaan.
“Diskusi terkait pendanaan ini meliputi strategi peningkatan alokasi dana, diversifikasi sumber pendanaan serta pengelolaan dan penggunaan dana yang efisien,” ujarnya.
Edi menyebutkan, tema pendanaan bidang kebudayaan dalam kongres kebudayaan bisa berfokus pada strategi meningkatkan alokasi dana untuk mendukung berbagai aspek kebudayaan, seperti pelestarian warisan budaya, seni rupa, pertunjukan budaya, literatur, dan pendidikan budaya. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk pendanaan bidang kebudayaan.
“Bisa melibatkan pengembangan kebijakan dana, kerjasama dengan sektor swasta serta memastikan penggunaan dana yang efektif dan berkelanjutan untuk memajukan kebudayaan di masyarakat,” sebutnya.
Selain itu, lanjutnya lagi, kongres ini juga menjadi wadah untuk mempromosikan nilai-nilai budaya, merayakan keberagaman budaya dan merancang langkah-langkah konkret untuk pelestarian warisan budaya. Kota Pontianak memiliki kekayaan budaya yang bisa menjadi potensi untuk dikembangkan.
“Kongres kebudayaan nantinya bisa menjadi peran penting dalam menjaga identitas budaya suatu masyarakat serta memastikan bahwa nilai-nilai budaya tersebut tetap relevan dan terjaga bagi generasi mendatang,” imbuh Edi.
Kongres Kebudayaan menjadi peluang untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan dan ide-ide kreatif dalam upaya memajukan kebudayaan. Selain itu, kongres ini juga dapat memfasilitasi kolaborasi lintas sektor, seperti kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan kebudayaan yang kaya dan beragam.
“Dengan demikian, kongres kebudayaan memiliki dampak positif yang luas dalam memajukan dan melestarikan kekayaan budaya suatu bangsa,” tutupnya. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjadi narasumber pada Pra-Kongres Kebudayaan 2023 di Hotel Ibis Pontianak, Sabtu (26/8/2023). Pra-Kongres ini mengusung tema "Pendanaan Bidang Kebudayaan".
Edi menilai, Kongres Kebudayaan merupakan agenda penting sebagai forum berkumpulnya para pemangku kepentingan, ahli, praktisi serta stakeholder di berbagai bidang kebudayaan. Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu dan tantangan terkait kebudayaan menjadi bahan pembahasan secara mendalam oleh peserta kongres. Salah satu aspek yang kerap menjadi konsen adalah pendanaan bidang kebudayaan.
“Diskusi terkait pendanaan ini meliputi strategi peningkatan alokasi dana, diversifikasi sumber pendanaan serta pengelolaan dan penggunaan dana yang efisien,” ujarnya.
Edi menyebutkan, tema pendanaan bidang kebudayaan dalam kongres kebudayaan bisa berfokus pada strategi meningkatkan alokasi dana untuk mendukung berbagai aspek kebudayaan, seperti pelestarian warisan budaya, seni rupa, pertunjukan budaya, literatur, dan pendidikan budaya. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk pendanaan bidang kebudayaan.
“Bisa melibatkan pengembangan kebijakan dana, kerjasama dengan sektor swasta serta memastikan penggunaan dana yang efektif dan berkelanjutan untuk memajukan kebudayaan di masyarakat,” sebutnya.
Selain itu, lanjutnya lagi, kongres ini juga menjadi wadah untuk mempromosikan nilai-nilai budaya, merayakan keberagaman budaya dan merancang langkah-langkah konkret untuk pelestarian warisan budaya. Kota Pontianak memiliki kekayaan budaya yang bisa menjadi potensi untuk dikembangkan.
“Kongres kebudayaan nantinya bisa menjadi peran penting dalam menjaga identitas budaya suatu masyarakat serta memastikan bahwa nilai-nilai budaya tersebut tetap relevan dan terjaga bagi generasi mendatang,” imbuh Edi.
Kongres Kebudayaan menjadi peluang untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan dan ide-ide kreatif dalam upaya memajukan kebudayaan. Selain itu, kongres ini juga dapat memfasilitasi kolaborasi lintas sektor, seperti kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan kebudayaan yang kaya dan beragam.
“Dengan demikian, kongres kebudayaan memiliki dampak positif yang luas dalam memajukan dan melestarikan kekayaan budaya suatu bangsa,” tutupnya. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini