KALBARONLINE.com – Koordinator Daerah (Korda) 5 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekalimantan (SEKA) wilayah Ketapang menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema “Pencegahan Prostitusi Anak dan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ketapang”, di salah satu cafe di Ketapang, Jumat (14/02/2024).
Dalam kegiatan itu, turut hadir Ketua Komisi III DPRD Ketapang, Mia Gayatri dan mantan Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Ketapang (KPPAD) periode 2018 – 2022, Harlisa Virsianty. Selain itu, hadir pula perwakilan OSIS tingkat SMP dan SMA, organisasi kemahasiswaan serta organisasi kepemudaan.
Korda 5 BEM SEKA Ketapang, Riska Septyani mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kaum muda mengenai bahaya dan dampak prostitusi anak yang sedang marak terjadi.
“Selain membahas persoalan yang lagi kekinian, kegiatan ini juga untuk membahas strategi dan solusi untuk mencegah dan mengatasi masalah ini,” ucapnya.
Menurutnya, persoalan tersebut dapat dicegah dengan upaya bersama semua pihak untuk bahu membahu melindungi anak-anak terutama pelajar dan mahasiswa dari bahaya prostitusi dan eksploitasi.
“Kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap anak-anak di Kabupaten Ketapang terhadap isu yang tengah beredar sekarang tentang prostitusi dan eksploitasi anak,” ujarnya.
Riska juga mengutip pernyataan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalbar, yang menyebut kalau Kabupaten Ketapang memuncaki kasus tersebut dengan 2000 kasus, disusul Kabupaten Landak dengan 1.400 kasus, Sintang 1.100 kasus dan Sambas 1.000 kasus.
“Selain itu, kita juga membahas dampak positif dari program Presiden Prabowo yakni MBG. Di mana sebagai mahasiswa kita akan mengawal dan mendukung program ini agar berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Ketapang, Mia Gayatri mengatakan, kalau pihaknya mendukung penuh program MBG yang akan segera diluncurkan. Program ini menurutnya sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi anak-anak, serta membantu mengurangi angka stunting di Kabupaten Ketapang.
“Program MBG ini merupakan langkah yang sangat baik untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak. Kita berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” tuturnya.
Pihaknya berharap, bahwa program MBG ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjangkau seluruh anak-anak yang membutuhkan di Ketapang. Politisi Golkar ini juga berharap program ini dapat didukung oleh semua pihak, baik pemerintah maupun pihak swasta.
“Jika tidak terjadi pengunduran (jadwal), program MBG ini akan di-launching pada tanggal 17 Februari 2025 di beberapa sekolah di Kabupaten Ketapang yang sudah ditetapkan,” harapnya.
Sementara itu, mantan Ketua KPPAD Ketapang periode 2018 – 2022, Harlisa Virsianty mengulas persoalan maraknya prostitusi anak di Ketapang. Ia berharap, agar semua pihak dapat berperan dan bekerja sama untuk mencegah persoalan ini semakin meluas.
“Kita berharap semua piha dapat bekerja sama untuk melakukan pencegahan dan mencarikan solusi untuk menekan terjadinya peristiwa serupa di Ketapang,” tuturnya. (Adi LC)
Comment