Deflasi Kota Pontianak Capai 0,11 Persen

KALBARONLINE.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah menerangkan, angka inflasi tahun-ke-tahun Kota Pontianak berada di posisi -0,11 persen yang artinya telah menyentuh deflasi.

Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak, dalam satu tahun belakangan, terjadi penurunan harga pada tiga indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga seperti kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan.

PelantikanKepalaDaerah2025

“Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi di antaranya makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, transportasi, rekreasi, olahraga, budaya, pendidikan, penyedia makan minum restoran sampai perawatan pribadi jasa lainnya,” terang Amirullah usai mengikuti rapat koordinasi inflasi pusat-daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian melalui zoom meeting, di Ruang Pontive Center, Selasa (04/03/2025).

Baca Juga :  Mengharukan, Cerita Dua Korban Lakalantas di Millenial Road Safety Festival

Amirullah menambahkan, sejak awal tahun 2025, terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi seperti minyak goreng, cabai rawit, kopi bubuk, ikan tongkol dan emas perhiasan. Selanjutnya adalah tarif angkutan udara, ikan kembung hingga emas perhiasan.

“Kemudian ada juga komoditas yang menyumbang deflasi sejak awal tahun 2025 seperti tarif listrik, daging ayam ras, sawi hijau, bayam serta bahan bakar rumah tangga. Setelahnya ada tomat hingga ikan tenggiri,” paparnya.

Memasuki bulan puasa, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak senantiasa melakukan pengawasan stok dan harga pangan. Amirullah menyebut, di pekan depan rencananya pihaknya akan menggelar operasi pasar murah di enam titik kecamatan.

Baca Juga :  Harisson: Nampaknya Masih Ada Kepala Dinas yang Belum Ikhlas Saya Jadi Pj Gubernur Kalbar, Utang Nanti

“Secara rutin kita selalu mengawasi harga dan stok pangan di lapangan dan selalu diikuti secara langsung oleh kepala daerah. Rencananya mulai hari Senin depan kita juga akan menggelar operasi pasar murah untuk memudahkan perekonomian warga di bulan puasa khususnya menjelang Idul Fitri,” kata Amirullah.

Sekda yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, mengimbau agar para pedagang menetapkan harga tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) khususnya beras, minyak goreng dan gula.

“Agar tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi untuk komoditas lainnya,” pungkasnya.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui harga bahan pokok real time di Kota Pontianak dapat mengunjungi aplikasi Jepin atau Jendela Integrasi Pontianak. Di sana memuat harga-harga komoditas lainnya. (Jau)

Comment