Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 08 Desember 2025 |
KALBARONLINE.com — Pemerintah Kota Pontianak mengevakuasi sedikitnya 21 warga Pontianak Barat yang terdampak banjir rob yang kembali melanda sejumlah wilayah kota. Warga yang diungsikan terdiri dari anak-anak, dewasa hingga lansia dalam kondisi sakit yang membutuhkan perawatan medis. Mereka sementara ditempatkan di dua lokasi, yaitu Aula Kantor Camat Pontianak Barat dan Masjid Al Amin, Senin (8/12/2025).
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, turun langsung memantau proses evakuasi di Jalan Kom Yos Sudarso. Edi menjelaskan, warga yang dievakuasi ditempatkan di titik aman sambil menunggu kondisi air mulai surut.
“Enam warga kita ungsikan sementara di Kecamatan Pontianak Barat, tepatnya di dekat Puskesmas. Selain itu, ada 15 orang yang mengungsi di Masjid Al Amin. Jadi total sementara ada 21 warga,” jelasnya saat menjenguk warga di Aula Kantor Camat Pontianak Barat.
Ia menambahkan, pemerintah bersama camat dan lurah terus melakukan pemantauan terhadap warga yang rumahnya kemasukan air, terutama yang lanjut usia, lumpuh, atau dalam kondisi sakit. Jika ditemukan warga rentan yang terdampak, mereka akan segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan.
“Fokus utama kita adalah penyelamatan jiwa. Warga yang sakit atau rentan langsung kita amankan dan kita rawat. Setelah itu baru kita lihat kondisi bangunan dan penanganan selanjutnya,” ungkapnya.
Menurut Edi, Pemkot Pontianak telah menetapkan status siaga satu dan mengerahkan tim BPBD untuk memonitor kondisi lapangan bersama instansi terkait. Puncak pasang air diperkirakan terjadi hingga tanggal 10 dan mulai menurun pada tanggal 11, meskipun secara bertahap.
“Air turun secara perlahan, dari 1,8 meter menjadi 1,7 lalu 1,6. Penurunannya tidak drastis, sehingga kita minta warga tetap waspada,” katanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya pengungsi, Pemkot telah menyiapkan sejumlah lokasi sebagai titik evakuasi, termasuk Rusunawa Nipah Kuning, beberapa aula kecamatan di wilayah timur, serta titik pengungsian di wilayah utara dan Pontianak Barat.
Dari data pemantauan pemerintah, kawasan yang paling terdampak berada di sepanjang Bantaran Sungai Kapuas, mulai dari Yuka hingga Jeruju I. Kondisi diperparah angin dan ombak yang membuat air masuk ke permukiman.
Terkait dukungan logistik, Edi memastikan bahwa bantuan bagi warga terdampak telah mulai disalurkan. Khusus lansia yang sedang dirawat, layanan kesehatan dipastikan tetap tersedia melalui BPJS.
“Sejak Jumat kemarin kita sudah distribusikan bantuan logistik berupa makanan untuk kebutuhan 3–5 hari ke depan. Pemerintah kota hadir untuk memastikan warga terdampak mendapatkan penanganan yang layak,” tegasnya.
Edi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, memantau informasi resmi, dan segera melapor apabila membutuhkan bantuan evakuasi.
Rajali, warga Jeruju I yang terdampak banjir, mengaku terkejut dengan tingginya air pasang.
“Rumah saya rendah, jadi air masuk setinggi paha. Baru kali ini tinggi, terkejut saya, karena sebelumnya belum pernah seperti ini,” kata pria berusia 76 tahun tersebut. (Red)
KALBARONLINE.com — Pemerintah Kota Pontianak mengevakuasi sedikitnya 21 warga Pontianak Barat yang terdampak banjir rob yang kembali melanda sejumlah wilayah kota. Warga yang diungsikan terdiri dari anak-anak, dewasa hingga lansia dalam kondisi sakit yang membutuhkan perawatan medis. Mereka sementara ditempatkan di dua lokasi, yaitu Aula Kantor Camat Pontianak Barat dan Masjid Al Amin, Senin (8/12/2025).
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, turun langsung memantau proses evakuasi di Jalan Kom Yos Sudarso. Edi menjelaskan, warga yang dievakuasi ditempatkan di titik aman sambil menunggu kondisi air mulai surut.
“Enam warga kita ungsikan sementara di Kecamatan Pontianak Barat, tepatnya di dekat Puskesmas. Selain itu, ada 15 orang yang mengungsi di Masjid Al Amin. Jadi total sementara ada 21 warga,” jelasnya saat menjenguk warga di Aula Kantor Camat Pontianak Barat.
Ia menambahkan, pemerintah bersama camat dan lurah terus melakukan pemantauan terhadap warga yang rumahnya kemasukan air, terutama yang lanjut usia, lumpuh, atau dalam kondisi sakit. Jika ditemukan warga rentan yang terdampak, mereka akan segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan.
“Fokus utama kita adalah penyelamatan jiwa. Warga yang sakit atau rentan langsung kita amankan dan kita rawat. Setelah itu baru kita lihat kondisi bangunan dan penanganan selanjutnya,” ungkapnya.
Menurut Edi, Pemkot Pontianak telah menetapkan status siaga satu dan mengerahkan tim BPBD untuk memonitor kondisi lapangan bersama instansi terkait. Puncak pasang air diperkirakan terjadi hingga tanggal 10 dan mulai menurun pada tanggal 11, meskipun secara bertahap.
“Air turun secara perlahan, dari 1,8 meter menjadi 1,7 lalu 1,6. Penurunannya tidak drastis, sehingga kita minta warga tetap waspada,” katanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya pengungsi, Pemkot telah menyiapkan sejumlah lokasi sebagai titik evakuasi, termasuk Rusunawa Nipah Kuning, beberapa aula kecamatan di wilayah timur, serta titik pengungsian di wilayah utara dan Pontianak Barat.
Dari data pemantauan pemerintah, kawasan yang paling terdampak berada di sepanjang Bantaran Sungai Kapuas, mulai dari Yuka hingga Jeruju I. Kondisi diperparah angin dan ombak yang membuat air masuk ke permukiman.
Terkait dukungan logistik, Edi memastikan bahwa bantuan bagi warga terdampak telah mulai disalurkan. Khusus lansia yang sedang dirawat, layanan kesehatan dipastikan tetap tersedia melalui BPJS.
“Sejak Jumat kemarin kita sudah distribusikan bantuan logistik berupa makanan untuk kebutuhan 3–5 hari ke depan. Pemerintah kota hadir untuk memastikan warga terdampak mendapatkan penanganan yang layak,” tegasnya.
Edi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, memantau informasi resmi, dan segera melapor apabila membutuhkan bantuan evakuasi.
Rajali, warga Jeruju I yang terdampak banjir, mengaku terkejut dengan tingginya air pasang.
“Rumah saya rendah, jadi air masuk setinggi paha. Baru kali ini tinggi, terkejut saya, karena sebelumnya belum pernah seperti ini,” kata pria berusia 76 tahun tersebut. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini