Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 04 Februari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Seorang pria paruh baya yang diketahui merupakan warga
Kelurahan Banjar Serasan, Pontianak Timur inisial ES meninggal dunia.
Pria berusia 54 tahun itu diketahui terlibat dalam
perkelahian di Pasar Mawar tepatnya di dekat ruko nomor 349 Jalan Wolter
Mongonsidi, Pontianak Kota, Senin (4/2/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Muh Anwar Nasir saat
dikonfirmasi menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman penyebab
kematian korban.
“Kita masih berupaya menjelaskan kepada keluarga korban agar
berkenan dilakukan otopsi agar jelas penyebab kematian korban. Sebanyak dua
orang yang merupakan saksi dalam kejadian itu tengah diperiksa di Polresta
Pontianak. Keduanya merupakan saksi yang melihat dan yang melerai perkelahian,”
ujar Kapolresta usai melihat korban di RS ProMedika Pontianak, Senin (4/2/2019).
Saat diwawancara, anak korban mengaku tidak tahu persis
kejadian, saat kejadian dia sedang bekerja di kantor, saat mendapat kabar
ayahnya sudah meninggal dunia dan berada di UGD RS Promedika.
Anwar Nasir juga menjelaskan kronologi singkat kejadian
tersebut. Bahwa kejadian berawal saat ES bertemu dengan seseorang berinisial
UT.
“Saat bertemu, keduanya sempat bertatapan. Setelah itu ES bertanya
ke UT ‘kenapa kamu melihat-lihat saya’. Kemudian terjadilah cekcok, dimana
korban hendak memukul UT, namun UT tidak melawan bahkan menghindar,” tutur Kapolresta.
AW yang melihat kejadian itu, lanjut Kapolresta, berusaha melerai
dengan cara memeluk ES. Lalu korban terjatuh dan tidak ada pemukulan atau
kekerasan terhadap korban.
“Saat itu ES langsung di bawa ke UGD RS Promedika, namun
korban didapati sudah tak benyawa lagi,” ujar Kapolresta.
Saat di UGD, berdasarkan keterangan pihak UGD RS Promedika,
lanjut Kapolresta belum dapat dipastikan penyebab kematian ES.
“Namun dari hasil visum luar, terdapat luka di siku kanan
korban,” tandasnya.
Sementara Naim salah seorang anak korban mengaku kaget mendapati
kabar ayahnya meninggal dunia. Dirinya mengaku sampai saat ini belum
mengetahui banyak terkait peristiwa yang menyebabkan ayahnya meregang
nyawa.
“Selama ini aktivitas ayah saya memang di pasar. Selain di
pasar ayah saya berkebun di Punggur dan aktivitas di koperasi,” ujarnya saat
ditemui di UGD RS Promedika.
Berdasarkan sepengetahuan Naim, selama ini ayahnya juga tak memiliki
riwat penyakit apapun.
“Tak ada sih. Paling hanya kolesterol,” ucapnya.
Selain itu juga, Naim tak mengetahui banyak prihal hubungan
ayahnya dengan pria berinisial UT yang terlibat perkelahian dengan ayahnya itu.
Naim mengatakan bahwa dirinya dan keluarga masih musyawarah
prihal permintaan pihak Kepolisian untuk dilakukan otopsi.
“Saat ini, kami masih musyawarah dengan keluarga apakah diotopsi
atau tidak. Belum ada keputusan,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Seorang pria paruh baya yang diketahui merupakan warga
Kelurahan Banjar Serasan, Pontianak Timur inisial ES meninggal dunia.
Pria berusia 54 tahun itu diketahui terlibat dalam
perkelahian di Pasar Mawar tepatnya di dekat ruko nomor 349 Jalan Wolter
Mongonsidi, Pontianak Kota, Senin (4/2/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Muh Anwar Nasir saat
dikonfirmasi menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman penyebab
kematian korban.
“Kita masih berupaya menjelaskan kepada keluarga korban agar
berkenan dilakukan otopsi agar jelas penyebab kematian korban. Sebanyak dua
orang yang merupakan saksi dalam kejadian itu tengah diperiksa di Polresta
Pontianak. Keduanya merupakan saksi yang melihat dan yang melerai perkelahian,”
ujar Kapolresta usai melihat korban di RS ProMedika Pontianak, Senin (4/2/2019).
Saat diwawancara, anak korban mengaku tidak tahu persis
kejadian, saat kejadian dia sedang bekerja di kantor, saat mendapat kabar
ayahnya sudah meninggal dunia dan berada di UGD RS Promedika.
Anwar Nasir juga menjelaskan kronologi singkat kejadian
tersebut. Bahwa kejadian berawal saat ES bertemu dengan seseorang berinisial
UT.
“Saat bertemu, keduanya sempat bertatapan. Setelah itu ES bertanya
ke UT ‘kenapa kamu melihat-lihat saya’. Kemudian terjadilah cekcok, dimana
korban hendak memukul UT, namun UT tidak melawan bahkan menghindar,” tutur Kapolresta.
AW yang melihat kejadian itu, lanjut Kapolresta, berusaha melerai
dengan cara memeluk ES. Lalu korban terjatuh dan tidak ada pemukulan atau
kekerasan terhadap korban.
“Saat itu ES langsung di bawa ke UGD RS Promedika, namun
korban didapati sudah tak benyawa lagi,” ujar Kapolresta.
Saat di UGD, berdasarkan keterangan pihak UGD RS Promedika,
lanjut Kapolresta belum dapat dipastikan penyebab kematian ES.
“Namun dari hasil visum luar, terdapat luka di siku kanan
korban,” tandasnya.
Sementara Naim salah seorang anak korban mengaku kaget mendapati
kabar ayahnya meninggal dunia. Dirinya mengaku sampai saat ini belum
mengetahui banyak terkait peristiwa yang menyebabkan ayahnya meregang
nyawa.
“Selama ini aktivitas ayah saya memang di pasar. Selain di
pasar ayah saya berkebun di Punggur dan aktivitas di koperasi,” ujarnya saat
ditemui di UGD RS Promedika.
Berdasarkan sepengetahuan Naim, selama ini ayahnya juga tak memiliki
riwat penyakit apapun.
“Tak ada sih. Paling hanya kolesterol,” ucapnya.
Selain itu juga, Naim tak mengetahui banyak prihal hubungan
ayahnya dengan pria berinisial UT yang terlibat perkelahian dengan ayahnya itu.
Naim mengatakan bahwa dirinya dan keluarga masih musyawarah
prihal permintaan pihak Kepolisian untuk dilakukan otopsi.
“Saat ini, kami masih musyawarah dengan keluarga apakah diotopsi
atau tidak. Belum ada keputusan,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini