KalbarOnline, Ketapang – Pengguna media sosial di Ketapang dihebohkan dengan beredarnya video tindakkan bullying terhadap seorang bocah. Ironisnya, bullying terhadap bocah yang berusia sekitar 10 tahun itu sengaja direkam oleh sejumlah remaja yang menyaksikan kejadian itu.
Video kekerasan tersebut diunggah oleh akun Instagram, ketapang.official pada Minggu (17/2) pagi. Video berdurasi 1 menit itu telah ditonton lebih dari 2 ribu pengguna Instagram. Meski telah diblur, namun kekerasan terhadap bocah itu masih nampak jelas.
Peristiwa itu terjadi di depan ruko di kawasan Jalan Merdeka, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan, pada Minggu (17/2) pagi. Dalam video itu, telihat ada tiga anak mengeroyok satu anak. Jika dilihat dari fisik, usia para anak ini antara 9 hingga 12 tahun. Namun, tindakan ketiga anak tersebut bak preman pasar.
Dalam video itu, terlihat seorang bocah mengenakan koas jingga dikeroyok oleh tiga anak yang fisiknya lebih besar. Satu anak berkaos biru muda dengan tas selempang memegangi korban. Sementara dua anak lainnya yang mengenakan kaos hitam memukul dan menendang korban. Meski korban berteriak kesakitan, pukulan dan tendangan masih terus didaratkan ke tubuh korban.
Korban dicekik lehernya, dipukul kepalanya dan ditendang oleh anak-anak lainnya. Wajah korban juga tak luput dari bogem (tinjuan) oleh pelaku. Tragisnya, aksi ini bukannya dilerai oleh beberapa remaja yang ada di lokasi. Mereka justru merekam kejadian ini dengan telepon genggam.
“Bantai! Bantai! Satu lawan tiga,” kata salah seorang remaja yang merekam kejadian itu.
Bukannya melerai, para remaja ini justru terus mengabadikan kejadian memilukan ini. Entah apa yang ada di benak para remaja ini. Bahkan, para remaja ini sengaja mengadu korban dan pelaku agar terus berkelahi.
“Lawan lah, bro,” kata remaja lainnya.
Peristiwa ini baru berhenti setelah ada satu anak berkaos merah melerainya. Anak tersebut melepaskan cekikan pelaku kepada korban. Meski telah telepas, pelaku masih saja mencoba memukuli korban.
“Sudah! Sudah!,” kata bocah yang melerai tersebut.
Sementara akun instagram yang memposting video itu menyayangkan aksi bullying itu. Dalam postingannya, pemilik akun menuliskan, ‘STOP BULLYING’. Ntah ini begurau atau serius, namun prilaku bully terhadap anak, baik anak sebagai korban atau pelaku emang harus mendapatkan perhatian khusus dari pihak Pemerintah Kote Kite Ketapang, lor. Orangtua, sekolah, lembaga2 pendidikan, Komisi Perlindungan Anak Daerah dan Kepolisian bersinergi dalam meminimalisir prilaku bully. Apalagi semakin banyak media2 seperti film dan game yang terlalu vulgar mengekspos adegan2 kekerasan. Melarang bukanlah solusi. Apalagi di era teknologi. Namun memberikan alternativ media yang positif jauh lebih baik untuk tumbuh kembang anak. Itu jak lah,” tulis pemilik akun itu.
Dalam postingan itu tidak dijelaskan apa yang melatarbelakangi kejadian itu. Namun saat dikonfirmasi oleh awak media, pemilik akun tersebut mendapatkan video itu dari sesorang yang dikirim melalui WhatsApp. Namun, dia membenarkan kejadian itu terjadi di Ketapang tepatnya di kawasan Jalan Merdeka. (Adi LC)
Comment