Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 17 Februari 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Pengguna media sosial di Ketapang dihebohkan dengan beredarnya video
tindakkan bullying terhadap seorang
bocah. Ironisnya, bullying terhadap
bocah yang berusia sekitar 10 tahun itu sengaja direkam oleh sejumlah remaja
yang menyaksikan kejadian itu.
Video kekerasan tersebut diunggah oleh akun Instagram,
ketapang.official pada Minggu (17/2) pagi. Video berdurasi 1 menit itu telah
ditonton lebih dari 2 ribu pengguna Instagram. Meski telah diblur, namun
kekerasan terhadap bocah itu masih nampak jelas.
Peristiwa itu terjadi di depan ruko di kawasan Jalan
Merdeka, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan, pada Minggu (17/2) pagi.
Dalam video itu, telihat ada tiga anak mengeroyok satu anak. Jika dilihat dari
fisik, usia para anak ini antara 9 hingga 12 tahun. Namun, tindakan ketiga anak
tersebut bak preman pasar.
Dalam video itu, terlihat seorang bocah mengenakan koas
jingga dikeroyok oleh tiga anak yang fisiknya lebih besar. Satu anak berkaos
biru muda dengan tas selempang memegangi korban. Sementara dua anak lainnya
yang mengenakan kaos hitam memukul dan menendang korban. Meski korban berteriak
kesakitan, pukulan dan tendangan masih terus didaratkan ke tubuh korban.
Korban dicekik lehernya, dipukul kepalanya dan ditendang
oleh anak-anak lainnya. Wajah korban juga tak luput dari bogem (tinjuan) oleh
pelaku. Tragisnya, aksi ini bukannya dilerai oleh beberapa remaja yang ada di
lokasi. Mereka justru merekam kejadian ini dengan telepon genggam.
“Bantai! Bantai! Satu lawan tiga,” kata salah seorang remaja
yang merekam kejadian itu.
Bukannya melerai, para remaja ini justru terus mengabadikan
kejadian memilukan ini. Entah apa yang ada di benak para remaja ini. Bahkan,
para remaja ini sengaja mengadu korban dan pelaku agar terus berkelahi.
“Lawan lah, bro,” kata remaja lainnya.
Peristiwa ini baru berhenti setelah ada satu anak berkaos
merah melerainya. Anak tersebut melepaskan cekikan pelaku kepada korban. Meski
telah telepas, pelaku masih saja mencoba memukuli korban.
“Sudah! Sudah!,” kata bocah yang melerai tersebut.
Sementara akun instagram yang memposting video itu
menyayangkan aksi bullying itu. Dalam
postingannya, pemilik akun menuliskan, ‘STOP BULLYING’. Ntah ini begurau atau
serius, namun prilaku bully terhadap anak, baik anak sebagai korban atau pelaku
emang harus mendapatkan perhatian khusus dari pihak Pemerintah Kote Kite
Ketapang, lor. Orangtua, sekolah, lembaga2 pendidikan, Komisi Perlindungan Anak
Daerah dan Kepolisian bersinergi dalam meminimalisir prilaku bully. Apalagi
semakin banyak media2 seperti film dan game yang terlalu vulgar mengekspos
adegan2 kekerasan. Melarang bukanlah solusi. Apalagi di era teknologi. Namun
memberikan alternativ media yang positif jauh lebih baik untuk tumbuh kembang
anak. Itu jak lah,” tulis pemilik akun itu.
Dalam postingan itu tidak dijelaskan apa yang
melatarbelakangi kejadian itu. Namun saat dikonfirmasi oleh awak media, pemilik
akun tersebut mendapatkan video itu dari sesorang yang dikirim melalui
WhatsApp. Namun, dia membenarkan kejadian itu terjadi di Ketapang tepatnya di
kawasan Jalan Merdeka. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Pengguna media sosial di Ketapang dihebohkan dengan beredarnya video
tindakkan bullying terhadap seorang
bocah. Ironisnya, bullying terhadap
bocah yang berusia sekitar 10 tahun itu sengaja direkam oleh sejumlah remaja
yang menyaksikan kejadian itu.
Video kekerasan tersebut diunggah oleh akun Instagram,
ketapang.official pada Minggu (17/2) pagi. Video berdurasi 1 menit itu telah
ditonton lebih dari 2 ribu pengguna Instagram. Meski telah diblur, namun
kekerasan terhadap bocah itu masih nampak jelas.
Peristiwa itu terjadi di depan ruko di kawasan Jalan
Merdeka, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan, pada Minggu (17/2) pagi.
Dalam video itu, telihat ada tiga anak mengeroyok satu anak. Jika dilihat dari
fisik, usia para anak ini antara 9 hingga 12 tahun. Namun, tindakan ketiga anak
tersebut bak preman pasar.
Dalam video itu, terlihat seorang bocah mengenakan koas
jingga dikeroyok oleh tiga anak yang fisiknya lebih besar. Satu anak berkaos
biru muda dengan tas selempang memegangi korban. Sementara dua anak lainnya
yang mengenakan kaos hitam memukul dan menendang korban. Meski korban berteriak
kesakitan, pukulan dan tendangan masih terus didaratkan ke tubuh korban.
Korban dicekik lehernya, dipukul kepalanya dan ditendang
oleh anak-anak lainnya. Wajah korban juga tak luput dari bogem (tinjuan) oleh
pelaku. Tragisnya, aksi ini bukannya dilerai oleh beberapa remaja yang ada di
lokasi. Mereka justru merekam kejadian ini dengan telepon genggam.
“Bantai! Bantai! Satu lawan tiga,” kata salah seorang remaja
yang merekam kejadian itu.
Bukannya melerai, para remaja ini justru terus mengabadikan
kejadian memilukan ini. Entah apa yang ada di benak para remaja ini. Bahkan,
para remaja ini sengaja mengadu korban dan pelaku agar terus berkelahi.
“Lawan lah, bro,” kata remaja lainnya.
Peristiwa ini baru berhenti setelah ada satu anak berkaos
merah melerainya. Anak tersebut melepaskan cekikan pelaku kepada korban. Meski
telah telepas, pelaku masih saja mencoba memukuli korban.
“Sudah! Sudah!,” kata bocah yang melerai tersebut.
Sementara akun instagram yang memposting video itu
menyayangkan aksi bullying itu. Dalam
postingannya, pemilik akun menuliskan, ‘STOP BULLYING’. Ntah ini begurau atau
serius, namun prilaku bully terhadap anak, baik anak sebagai korban atau pelaku
emang harus mendapatkan perhatian khusus dari pihak Pemerintah Kote Kite
Ketapang, lor. Orangtua, sekolah, lembaga2 pendidikan, Komisi Perlindungan Anak
Daerah dan Kepolisian bersinergi dalam meminimalisir prilaku bully. Apalagi
semakin banyak media2 seperti film dan game yang terlalu vulgar mengekspos
adegan2 kekerasan. Melarang bukanlah solusi. Apalagi di era teknologi. Namun
memberikan alternativ media yang positif jauh lebih baik untuk tumbuh kembang
anak. Itu jak lah,” tulis pemilik akun itu.
Dalam postingan itu tidak dijelaskan apa yang
melatarbelakangi kejadian itu. Namun saat dikonfirmasi oleh awak media, pemilik
akun tersebut mendapatkan video itu dari sesorang yang dikirim melalui
WhatsApp. Namun, dia membenarkan kejadian itu terjadi di Ketapang tepatnya di
kawasan Jalan Merdeka. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini