Pontianak    

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalbar Hasilkan 8 Penelitian Sepanjang 2018

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 20 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Sepanjang tahun 2018, Badan Penelitian dan Pengembangan

(Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat telah menghasilkan sebanyak 8 buah penelitian.

Delapan hasil penelitian yang pada prosesnya melibatkan para pakar dan

akademisi ini dilakukan sepanjang bulan Januari hingga Desember 2018.

Penelitian yang dihasilkan tersebut meliputi berbagai aspek,

mulai dari aspek budaya, sosial, ekonomi hingga lingkungan. Aspek pertanian,

perkebunan, kelautan dan berbagai aspek lainnya tak luput dari penelitian yang

dilakukan Balitbang Kalbar.

Hal ini diungkapkan Kepala Balitbang Provinsi Kalimantan

Barat, Agatho Adan saat ditemui di Kantor Balitbang Kalbar, Selasa (19/2/2019).

Mantan Camat Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau ini berharap hasil

penilitian ini dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui

masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Kalbar.

“Hasil penelitian itu mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui SKPD masing-masing guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dirinya mengakui bahwa penelitian-penelitian yang dihasilkan

oleh Balitbang sejauh ini belum banyak diserap oleh Pemprov Kalbar. Dengan kata

lain, penelitian yang dihasilkan oleh satu-satunya OPD yang memiliki fungsi di

bidang penelitian dan pengembangan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemprov Kalbar.

“Belum terserap dan belum digunakan semaksimal mungkin

karena gaungnya belum ada. Karena sekarang, kita membangun supaya gaungnya sesuai

harapan Gubernur. Ke depan kita akan perkuat penelitian itu supaya bisa

terserap oleh Pemprov Kalbar,” imbuhnya.

Dirinya turut menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan

oleh Balitbang ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Kalbar 2013-2018.

“Penelitian-penilitian yang sudah dilakukan oleh Balitbang

Provinsi Kalimantan Barat ini tidak dilakukan sesuka hati, tetapi penelitian

ini dilakukan untuk menunjang kebijakan. Oleh karena itu, kebijakan yang kita

acu selama ini hingga tahun 2018 itu adalah RPJMD 2013-2018 Provinsi Kalimantan

Barat,” tukasnya.

Agatho turut mengungkapkan bahwa rencana penelitian yang

akan dilakukan pihaknya pada tahun 2019 ini yaitu meneliti penyakit rabies. Kemudian

beberapa sektor di kawasan perbatasan seperti pertanian dan kemiskinan juga akan

dilakukan penelitian oleh pihaknya untuk mempercepat kemajuan daerah

perbatasan.

“Kedepannya kita akan meneliti penyakit rabies, pertanian di

wilayah perbatasan, kemiskinan di wilayah perbatasan yang berkaitan kemajuan

wilayah perbatasan,” ungkapnya.

Adapun delapan penelitian yang dihasilkan oleh Balitbang

Provinsi Kalimantan Barat sebagai berikut.

1. Model dan Strategi Pengembangan Produk Ternak dalam

Rangka Mendukung Program Swasembada Produk Ternak di Kalimantan Barat oleh

Achmad Nasar Setia Budi, Ahmad Tohardi dan Arifin.

2. Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah dan Partisipasi

Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove oleh Reny Rianti, Ida

Rochmawati, dan Emi Roslinda.

3. Identifikasi Kelompok-Kelompok Suku Dayak di Kalimantan

Barat oleh Edy Agustinus, Albertus, dan Donatinaus.

4. Dampak Sosial Pembangunan Pelabuhan Kijing di Kabupaten

Mempawah oleh Junaidi, Ngusmanto, dan Bima Sujendra.

5. Strategi Pengembangan Kebun Raya Sambas oleh Dwi

Septiyarini, Pramushinta Arum Pynanjung dan Giska Hediyanti.

6. Model Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional Melalui

Kearifan Lokal di Kalimantan Barat oleh Resky, Fathul Yusro dan Indah

Budiastutik.

7. Peluang UMKM/IKM dalam Memproduksi Produk Hilir Karet di

Kalimantan Barat oleh Rudy Setyo Utomo, Tri Wahyudi, Marcelina dan Iwan Yusiardi.

8. Rendemem Bawang Merah pada Tanah-Tanah di Kalbar oleh

Rudy Setyo Utomo, Dina Omayani dan Achmad Nashar Setyabudi. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Bupati Jarot Hadiri Pelepasan Dua Pegawai Purna Tugas PDAM Tirta Senentang
Selasa, 19 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Atraksi 27 Tatung Semarakkan Festival Cap Go Meh 2570 di Kubu Raya
Selasa, 19 Februari 2019

Berita terkait