Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 29 April 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang
beberapa hari terakhir. Curah hujan yang cukup tinggi tersebut mengakibatkan
sejumlah titik dan ruas jalan tergenang banjir. Intensitas curah hujan cukup
tinggi terjadi pada Jumat hingga Sabtu (27/4/2019).
Wilayah Kota Ketapang yang terdampak banjir di antaranya Jalan
Basuki Rahmat, Jalan MT Haryono, Jalan Diponegoro, Jalan H. Agus Salim, Jalan
H. Murni, Kawasan Komplek Pasar Baru, Jalan Beringin, bahkan Pendopo Bupati
Ketapang serta pemukiman warga sekitarnya juga ikut terendam banjir. Ketinggian
genangan air mencapai 30 sampai 50 centimeter.

Banjir yang terjadi di sebagian wilayah itu rata-rata
disebabkan drainase yang tak dapat menampung debit air hujan yang tinggi.
Kondisi ini memaksa warga yang terdampak banjir harus menyelamatkan barang
barang di dalam rumahnya agar tidak rusak terkena air.
“Pemda harus bertanggung jawab atas banjir ini. Ini bukan
karena alam, tapi drainase yang tidak mendapatkan perhatian,” kata satu di antara
warga yang tinggal di Jalan Haji Murni, Susilo Aheng, Minggu (28/4/2019).
Menurut Susilo Aheng, banjir seperti ini bukanlah yang
pertama kali terjadi, melainkan sudah rutin setiap tahun. Setiap kali hujan
deras, kawasan di tempat tinggalnya ini selalu menjadi langganan banjir.
“Kalau ini gara-gara hujan deras, tidak mungkin separah ini,
pasti airnya cepat surut. Ini karena drainasenya banyak yang sumbat. Buktinya,
air Sungai Pawan surut,” jelasnya.
Tidak hanya di kawasan Jalan Haji Murni, daerah yang kerap
menjadi langganan banjir adalah kawasan Komplek Pasar Baru Ketapang. Setiap
kali hujan deras, kawasan ini pasti tergenang air, bahkan ketinggian air
mencapi 40 centimeter. Aktivitas di pasar ini pun hampir lumpuh. Hanya beberapa
tempat usaha saja yang buka, itu juga dalam keadaan tergenang air.
Selain itu, pengguna jalan yang harus melintas di jalan
terimbas banjir harus lebih berhati-hati. Sebab kondisi jalan yang tergenang
air dapat mengakibatkan kecelakaan tunggal karena menabrak lubang yang tertutup
air.
“Kalau banjir seperti ini jalannya tidak terlihat, rata
tertutupi air. Harus ekstra berhati-hati, agar tidak jatuh akibat ‘nabrak’
lubang di jalan,” tutur Imam (26) satu di antara warga yang melintasi Jalan
Beringin, Minggu (28/4/2019).
Warga berharap Pemda Ketapang dapat segera menyelesaikan
permasalahan banjir yang kerap terjadi disaat musim penghujan ini. Perbaikan
dan pemeliharaan sarana pembuangan air diyakini warga dapat mengatasi
permasalahan yang kerap terjadi apabila memasuki musim penghujan ini.
“Sebetulnya akibat banjir yang kita takutkan, ialah
terserang penyakit DBD. Apalagi saat ini sedang musimnya, air yang tergenang
tentu akan menjadi sarang nyamuk,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang
beberapa hari terakhir. Curah hujan yang cukup tinggi tersebut mengakibatkan
sejumlah titik dan ruas jalan tergenang banjir. Intensitas curah hujan cukup
tinggi terjadi pada Jumat hingga Sabtu (27/4/2019).
Wilayah Kota Ketapang yang terdampak banjir di antaranya Jalan
Basuki Rahmat, Jalan MT Haryono, Jalan Diponegoro, Jalan H. Agus Salim, Jalan
H. Murni, Kawasan Komplek Pasar Baru, Jalan Beringin, bahkan Pendopo Bupati
Ketapang serta pemukiman warga sekitarnya juga ikut terendam banjir. Ketinggian
genangan air mencapai 30 sampai 50 centimeter.

Banjir yang terjadi di sebagian wilayah itu rata-rata
disebabkan drainase yang tak dapat menampung debit air hujan yang tinggi.
Kondisi ini memaksa warga yang terdampak banjir harus menyelamatkan barang
barang di dalam rumahnya agar tidak rusak terkena air.
“Pemda harus bertanggung jawab atas banjir ini. Ini bukan
karena alam, tapi drainase yang tidak mendapatkan perhatian,” kata satu di antara
warga yang tinggal di Jalan Haji Murni, Susilo Aheng, Minggu (28/4/2019).
Menurut Susilo Aheng, banjir seperti ini bukanlah yang
pertama kali terjadi, melainkan sudah rutin setiap tahun. Setiap kali hujan
deras, kawasan di tempat tinggalnya ini selalu menjadi langganan banjir.
“Kalau ini gara-gara hujan deras, tidak mungkin separah ini,
pasti airnya cepat surut. Ini karena drainasenya banyak yang sumbat. Buktinya,
air Sungai Pawan surut,” jelasnya.
Tidak hanya di kawasan Jalan Haji Murni, daerah yang kerap
menjadi langganan banjir adalah kawasan Komplek Pasar Baru Ketapang. Setiap
kali hujan deras, kawasan ini pasti tergenang air, bahkan ketinggian air
mencapi 40 centimeter. Aktivitas di pasar ini pun hampir lumpuh. Hanya beberapa
tempat usaha saja yang buka, itu juga dalam keadaan tergenang air.
Selain itu, pengguna jalan yang harus melintas di jalan
terimbas banjir harus lebih berhati-hati. Sebab kondisi jalan yang tergenang
air dapat mengakibatkan kecelakaan tunggal karena menabrak lubang yang tertutup
air.
“Kalau banjir seperti ini jalannya tidak terlihat, rata
tertutupi air. Harus ekstra berhati-hati, agar tidak jatuh akibat ‘nabrak’
lubang di jalan,” tutur Imam (26) satu di antara warga yang melintasi Jalan
Beringin, Minggu (28/4/2019).
Warga berharap Pemda Ketapang dapat segera menyelesaikan
permasalahan banjir yang kerap terjadi disaat musim penghujan ini. Perbaikan
dan pemeliharaan sarana pembuangan air diyakini warga dapat mengatasi
permasalahan yang kerap terjadi apabila memasuki musim penghujan ini.
“Sebetulnya akibat banjir yang kita takutkan, ialah
terserang penyakit DBD. Apalagi saat ini sedang musimnya, air yang tergenang
tentu akan menjadi sarang nyamuk,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini