Ketapang    

Drainase Kurang Terpelihara, Kota Ketapang Terendam Banjir

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 29 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang

beberapa hari terakhir. Curah hujan yang cukup tinggi tersebut mengakibatkan

sejumlah titik dan ruas jalan tergenang banjir. Intensitas curah hujan cukup

tinggi terjadi pada Jumat hingga Sabtu (27/4/2019).

Wilayah Kota Ketapang yang terdampak banjir di antaranya Jalan

Basuki Rahmat, Jalan MT Haryono, Jalan Diponegoro, Jalan H. Agus Salim, Jalan

H. Murni, Kawasan Komplek Pasar Baru, Jalan Beringin, bahkan Pendopo Bupati

Ketapang serta pemukiman warga sekitarnya juga ikut terendam banjir. Ketinggian

genangan air mencapai 30 sampai 50 centimeter.

Banjir menggenangi sejumlah jalan di Kota Ketapang
Banjir menggenangi sejumlah jalan di Kota Ketapang (Foto: Adi LC)

Banjir yang terjadi di sebagian wilayah itu rata-rata

disebabkan drainase yang tak dapat menampung debit air hujan yang tinggi.

Kondisi ini memaksa warga yang terdampak banjir harus menyelamatkan barang

barang di dalam rumahnya agar tidak rusak terkena air.

“Pemda harus bertanggung jawab atas banjir ini. Ini bukan

karena alam, tapi drainase yang tidak mendapatkan perhatian,” kata satu di antara

warga yang tinggal di Jalan Haji Murni, Susilo Aheng, Minggu (28/4/2019).

Menurut Susilo Aheng, banjir seperti ini bukanlah yang

pertama kali terjadi, melainkan sudah rutin setiap tahun. Setiap kali hujan

deras, kawasan di tempat tinggalnya ini selalu menjadi langganan banjir.

“Kalau ini gara-gara hujan deras, tidak mungkin separah ini,

pasti airnya cepat surut. Ini karena drainasenya banyak yang sumbat. Buktinya,

air Sungai Pawan surut,” jelasnya.

Tidak hanya di kawasan Jalan Haji Murni, daerah yang kerap

menjadi langganan banjir adalah kawasan Komplek Pasar Baru Ketapang. Setiap

kali hujan deras, kawasan ini pasti tergenang air, bahkan ketinggian air

mencapi 40 centimeter. Aktivitas di pasar ini pun hampir lumpuh. Hanya beberapa

tempat usaha saja yang buka, itu juga dalam keadaan tergenang air.

Selain itu, pengguna jalan yang harus melintas di jalan

terimbas banjir harus lebih berhati-hati. Sebab kondisi jalan yang tergenang

air dapat mengakibatkan kecelakaan tunggal karena menabrak lubang yang tertutup

air.

“Kalau banjir seperti ini jalannya tidak terlihat, rata

tertutupi air. Harus ekstra berhati-hati, agar tidak jatuh akibat ‘nabrak’

lubang di jalan,” tutur Imam (26) satu di antara warga yang melintasi Jalan

Beringin, Minggu (28/4/2019).

Warga berharap Pemda Ketapang dapat segera menyelesaikan

permasalahan banjir yang kerap terjadi disaat musim penghujan ini. Perbaikan

dan pemeliharaan sarana pembuangan air diyakini warga dapat mengatasi

permasalahan yang kerap terjadi apabila memasuki musim penghujan ini.

“Sebetulnya akibat banjir yang kita takutkan, ialah

terserang penyakit DBD. Apalagi saat ini sedang musimnya, air yang tergenang

tentu akan menjadi sarang nyamuk,” pungkasnya. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Pinjam Motor Tak Kunjung Dikembalikan, Pria Paruh Baya di Ketapang Diringkus Polisi : Penggelapan
Senin, 29 April 2019
Artikel Sebelumnya
Bupati Paolus Hadi Resmikan Sirkuit Babai Cinga Sanggau
Senin, 29 April 2019

Berita terkait