Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 27 November 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Hujan deras yang mengguyur wilayah di Ketapang membuat sejumlah
ruas jalan dan permukiman warga di sebagian wilayah Kota Ketapang kembali
tergenang banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
Kondisi banjir yang kerap jika memasuki musim penghujan ini
pun sempat dikeluhkan oleh masyarakat. Terlebih lagi, saat ini terdapat proyek
normalisasi drainase saluran perkotaan yang baru saja dikerjakan oleh Dinas
PUTR Ketapang senilai Rp1,7 miliar. Tentunya, hal itu menjadi penilaian
tersendiri bagi masyarakat.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas
PUTR Ketapang, Lalu Heru Prihatiandi mengaku bahwa pihaknya saat itu langsung
turun ke lapangan untuk mengecek kondisi titik mana saja yang mengalami banjir,
satu di antaranya di Jalan Beringin, Kelurahan Tengah.
“Mendengar proyek itu gagal dan tidak bisa mengalir, kami
turun ke lapangan. Setelah di-cek, ternyata tidak ada drainasenya sehingga
airnya tidak mengalir. Ditambah rumah warga berada di bawah badan jalan
sehingga air yang tergenang ini menyebabkan banjir,” ujarnya, Selasa
(26/11/2019).
Lalu juga menjelaskan, di wilayah pemukiman yang padat
penduduk bukan kewengan bidangnya. Menurutnya proyek normalisasi saluran
perkotaan yang baru saja dikerjakan itu hanya menangani dan menyiapkan saluran
saluran primer saja.
“Normalisasi saluran itu sepanjang 18.800 kilometer dan
sebagainya 485 meter berbentuk turap beton. Lokasinya menyebar di kota
Ketapang,” jelasnya.
Sementara untuk di Gang Delima, Kelurahan Tengah yang
merupakan salah satu titik genangan banjir, diakui dia memang tidak memiliki
saluran drainase. Karena di daerah tersebut menurutnya, merupakan wilayah dari
bidang Cipta Karya dan Dinas Permukiman dan Lingkungan Hidup lantaran merupakan
wilayah padat penduduk.
“Yang berurusan dengan drainase ini ada empat, di Dinas PUTR
sendiri ada di Bidang Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air. Juga ada di
Dinas Perkim-LH,” ungkapnya.
Lalu menambahkan, pihaknya berharap ke depan perlu adanya
penanganan secara terintegritas yang melingkupi semua bidang di OPD terkait
penanggulangan persoalan banjir di wilayah perkotaan. Selain itu, persoalan
sampah yang dibuang sembarangan juga menjadi salah satu penyebab tersumbatnya
saluran-saluran drainase yang ada di Kota Ketapang.
“Persoalan banjir ini memang harus diatasi secara
terintegritas oleh semua instansi. Ke depan kita berharap ada Perda yang
mengatur persoalan sampah dan bangunan di sekitar saluran agar nantinya
permasalahan banjir dan saluran bisa teratasi,” tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Hujan deras yang mengguyur wilayah di Ketapang membuat sejumlah
ruas jalan dan permukiman warga di sebagian wilayah Kota Ketapang kembali
tergenang banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
Kondisi banjir yang kerap jika memasuki musim penghujan ini
pun sempat dikeluhkan oleh masyarakat. Terlebih lagi, saat ini terdapat proyek
normalisasi drainase saluran perkotaan yang baru saja dikerjakan oleh Dinas
PUTR Ketapang senilai Rp1,7 miliar. Tentunya, hal itu menjadi penilaian
tersendiri bagi masyarakat.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas
PUTR Ketapang, Lalu Heru Prihatiandi mengaku bahwa pihaknya saat itu langsung
turun ke lapangan untuk mengecek kondisi titik mana saja yang mengalami banjir,
satu di antaranya di Jalan Beringin, Kelurahan Tengah.
“Mendengar proyek itu gagal dan tidak bisa mengalir, kami
turun ke lapangan. Setelah di-cek, ternyata tidak ada drainasenya sehingga
airnya tidak mengalir. Ditambah rumah warga berada di bawah badan jalan
sehingga air yang tergenang ini menyebabkan banjir,” ujarnya, Selasa
(26/11/2019).
Lalu juga menjelaskan, di wilayah pemukiman yang padat
penduduk bukan kewengan bidangnya. Menurutnya proyek normalisasi saluran
perkotaan yang baru saja dikerjakan itu hanya menangani dan menyiapkan saluran
saluran primer saja.
“Normalisasi saluran itu sepanjang 18.800 kilometer dan
sebagainya 485 meter berbentuk turap beton. Lokasinya menyebar di kota
Ketapang,” jelasnya.
Sementara untuk di Gang Delima, Kelurahan Tengah yang
merupakan salah satu titik genangan banjir, diakui dia memang tidak memiliki
saluran drainase. Karena di daerah tersebut menurutnya, merupakan wilayah dari
bidang Cipta Karya dan Dinas Permukiman dan Lingkungan Hidup lantaran merupakan
wilayah padat penduduk.
“Yang berurusan dengan drainase ini ada empat, di Dinas PUTR
sendiri ada di Bidang Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air. Juga ada di
Dinas Perkim-LH,” ungkapnya.
Lalu menambahkan, pihaknya berharap ke depan perlu adanya
penanganan secara terintegritas yang melingkupi semua bidang di OPD terkait
penanggulangan persoalan banjir di wilayah perkotaan. Selain itu, persoalan
sampah yang dibuang sembarangan juga menjadi salah satu penyebab tersumbatnya
saluran-saluran drainase yang ada di Kota Ketapang.
“Persoalan banjir ini memang harus diatasi secara
terintegritas oleh semua instansi. Ke depan kita berharap ada Perda yang
mengatur persoalan sampah dan bangunan di sekitar saluran agar nantinya
permasalahan banjir dan saluran bisa teratasi,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini