Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 29 April 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang, termasuk di dalam Kota
Ketapang, tergenang banjir. Hujan deras yang mengguyur Ketapang beberapa hari
terakhir menjadi penyebabnya. Namun untuk di Kota Ketapang, minimnya perhatian
Pemda Ketapang terhadap drainase dituding menjadi penyebabnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang (PUTR) Ketapang, Mahsus mengakui jika pembangunan drainase di dalam Kota
Ketapang memang belum maskimal. Pemda Ketapang dikatakannya, baru akan
memaksimalkan pembangunan drainase pada tahun 2020.

“Pak Bupati mengatakan di tahun 2020 pembangunan akan
difokuskan pada drainase dan infrastruktur jalan,” katanya, Minggu (28/4/2019).
Mahsus menjelaskan, di tahun 2019 ini Pemda Ketapang melalui
Dinas PUTR hanya menganggarkan Rp1,8 miliar saja untuk normalisasi drainase.
Dana tersebut akan digunakan untuk menormalisasi pembuangan air ke Sungai Pawan
di kawasan Jalan R Suprapto. Pembangunannya juga baru akan dilakukan usai
lebaran nanti menunggu proses lelang selesai.

Dia juga menjelaskan, desain untuk pembangunan drainase di
dalam kota juga sudah ada. Hanya saja memang belum dianggarkan untuk
pembangunannya.
“Desainnya sudah selesai dibuat tinggal pembangunannya, tapi
belum bisa tahun ini. Direncanakan akan dilakukan di tahun 2020,” ujarnya.
Mahsus mengungkapkan, banjir yang terjadi saat ini
dikarenakan alam. Dia membantah jika banjir yang terjadi di dalam kota akibat
drainase yang tidak berfungsi. Menurutnya, hal ini dikarenakan hujan deras dan
debit air sungai yang tinggi.
“Tadi kami sudah cek dan air Sungai Pawan memang tinggi,
jadi air tidak dapat mengalir dan menggenang,” ungkapnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang, termasuk di dalam Kota
Ketapang, tergenang banjir. Hujan deras yang mengguyur Ketapang beberapa hari
terakhir menjadi penyebabnya. Namun untuk di Kota Ketapang, minimnya perhatian
Pemda Ketapang terhadap drainase dituding menjadi penyebabnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang (PUTR) Ketapang, Mahsus mengakui jika pembangunan drainase di dalam Kota
Ketapang memang belum maskimal. Pemda Ketapang dikatakannya, baru akan
memaksimalkan pembangunan drainase pada tahun 2020.

“Pak Bupati mengatakan di tahun 2020 pembangunan akan
difokuskan pada drainase dan infrastruktur jalan,” katanya, Minggu (28/4/2019).
Mahsus menjelaskan, di tahun 2019 ini Pemda Ketapang melalui
Dinas PUTR hanya menganggarkan Rp1,8 miliar saja untuk normalisasi drainase.
Dana tersebut akan digunakan untuk menormalisasi pembuangan air ke Sungai Pawan
di kawasan Jalan R Suprapto. Pembangunannya juga baru akan dilakukan usai
lebaran nanti menunggu proses lelang selesai.

Dia juga menjelaskan, desain untuk pembangunan drainase di
dalam kota juga sudah ada. Hanya saja memang belum dianggarkan untuk
pembangunannya.
“Desainnya sudah selesai dibuat tinggal pembangunannya, tapi
belum bisa tahun ini. Direncanakan akan dilakukan di tahun 2020,” ujarnya.
Mahsus mengungkapkan, banjir yang terjadi saat ini
dikarenakan alam. Dia membantah jika banjir yang terjadi di dalam kota akibat
drainase yang tidak berfungsi. Menurutnya, hal ini dikarenakan hujan deras dan
debit air sungai yang tinggi.
“Tadi kami sudah cek dan air Sungai Pawan memang tinggi,
jadi air tidak dapat mengalir dan menggenang,” ungkapnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini