Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 14 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti banyaknya sumber data penyandang disabilitas. Menurut dia perlu adanya upaya integrasi data-data tersebut. Keterangan itu dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam dialog Indonesia Inklusi dan penutupan Temu Inklusi Nasional ke-4 secara virtual Kamis (14/1).
’’Saat ini Indonesia masih memerlukan data yang terintegrasi. Yang menjelaskan mengenai jumlah, sebaran, dan karakteristik penyandang disabilitas,’’ katanya. Dari laporan yang ia terima, saat ini terdapat sejumlah sumber data penyandang disabilitas dari kementerian dan lembaga.
Seperti dari Susenas 2018 milik Badan Pusat Statistik (BPS), Data Riskesnas 2018 milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta data Sistem Informasi Manajemen Penyandang Disabilitas (SIMPD) di Kementerian Sosial (Kemensos). Menurut data SIMPD di Kemensos per 13 Januari 2021, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 209.604 jiwa.
Menurut Ma’ruf, tugas penting yang harus segera dituntaskan adalah menyusun data nasional penyandang disabilitas. Dia berharap data nasional tersebut sudah terintegrasi. Sehingga menggambarkan keseluruhan populasi penyandang disabilitas dengan ragam karakteristik masing-masing.
Baca juga: Wapres Ma`ruf Amin: Program Kartu Prakerja Masih Lanjut Tahun Depan
Dia mengingatkan di dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 digariskan bahwa kebijakan pembangunan Indonesia ditujukan untuk membentuk SDM berkualitas dan berdaya saing. Yaitu SDM yang sehat, cerdas, adaptif, terampil, dan berkarakter. Pembangunan SDM ini harus inklusi, termasuk bagi para penyandang disabilitas.
’’Dalam mencapai tujuan tersebut, kebijakan pembangunan manusia salah satunya diarahkan untuk pemenuhan pelayanan dasar dan perlindungan sosial sepanjang hayat bagi semua,’’ katanya. Kemudian peningkatan produktivitas dan daya saing angkatan kerja dengan pendekatan siklus hidup dan bersifat inklusi. Termasuk memperhatikan kebutuhan penduduk usia lanjut maupun penduduk penyandang disabilitas.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti banyaknya sumber data penyandang disabilitas. Menurut dia perlu adanya upaya integrasi data-data tersebut. Keterangan itu dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam dialog Indonesia Inklusi dan penutupan Temu Inklusi Nasional ke-4 secara virtual Kamis (14/1).
’’Saat ini Indonesia masih memerlukan data yang terintegrasi. Yang menjelaskan mengenai jumlah, sebaran, dan karakteristik penyandang disabilitas,’’ katanya. Dari laporan yang ia terima, saat ini terdapat sejumlah sumber data penyandang disabilitas dari kementerian dan lembaga.
Seperti dari Susenas 2018 milik Badan Pusat Statistik (BPS), Data Riskesnas 2018 milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta data Sistem Informasi Manajemen Penyandang Disabilitas (SIMPD) di Kementerian Sosial (Kemensos). Menurut data SIMPD di Kemensos per 13 Januari 2021, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 209.604 jiwa.
Menurut Ma’ruf, tugas penting yang harus segera dituntaskan adalah menyusun data nasional penyandang disabilitas. Dia berharap data nasional tersebut sudah terintegrasi. Sehingga menggambarkan keseluruhan populasi penyandang disabilitas dengan ragam karakteristik masing-masing.
Baca juga: Wapres Ma`ruf Amin: Program Kartu Prakerja Masih Lanjut Tahun Depan
Dia mengingatkan di dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 digariskan bahwa kebijakan pembangunan Indonesia ditujukan untuk membentuk SDM berkualitas dan berdaya saing. Yaitu SDM yang sehat, cerdas, adaptif, terampil, dan berkarakter. Pembangunan SDM ini harus inklusi, termasuk bagi para penyandang disabilitas.
’’Dalam mencapai tujuan tersebut, kebijakan pembangunan manusia salah satunya diarahkan untuk pemenuhan pelayanan dasar dan perlindungan sosial sepanjang hayat bagi semua,’’ katanya. Kemudian peningkatan produktivitas dan daya saing angkatan kerja dengan pendekatan siklus hidup dan bersifat inklusi. Termasuk memperhatikan kebutuhan penduduk usia lanjut maupun penduduk penyandang disabilitas.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini