Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 13 Juli 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Seorang penjaga (marbot) Masjid Nur Fitrah di Gang Teluk Permai, Jalan Adi Sucipto Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, sontak menjadi bulan-bulanan massa, pada Senin (11/07/2022) malam.
Pria berinisial AM (50 tahun) itu dituding telah melakukan pencabulan terhadap 10 gadis bawah umur di wilayah tersebut.
Ketua RT setempat, Abdullah menerangkan, bahwa dugaan pencabulan ini yang berujung pada "aksi main hakim sendiri" ini berawal dari laporan salah seorang warga bernama Rahmandani kepadanya.
"Rahmandani melaporkan kepada saya selaku Ketua RT/05. Akhirnya, kami memanggil terduga pelaku untuk ditanyai kebenaran dari kasus pencabulan tersebut,” terangnya.
Namun tak lama kemudian, ditengah "interogasi" berlangsung, datang 10 orang korban beserta orang tuanya. Lantaran tidak puas dengan keterangan terduga pelaku, beberapa orang tua langsung mengamuk dan memukul terduga pelaku.
“Situasi tidak kondusif,” ujarnya.
Atas inisiatif sendiri, ketua RT pun buru-buru menghubungi anggota Polres Kubu Raya. Tidak berselang lama, datang Bhabinkamtibmas Teluk Kapuas untuk mengamankan terduga pelaku dari amukan warga tersebut.
Sebelumnya, salah seorang gadis berusia 11 tahun, sebut saja namanya Bunga, mengaku kalau payudaranya diraba-raba oleh AM sambil ditanyai oleh terduga pelaku berapa ukuran BH dan celana dalam korban.
“Kejadian dimulai saat malam takbiran Idul Adha dan berlanjut hari ini selesai ba’da Isya,” kata Abdullah.
Terduga pelaku AM terang Abdullah, baru sekitar dua bulan menjadi marbot dan tinggal di Masjid Nur Fitrah.
Hingga berita ini diturunkan, kasus ini masih dalam proses penyidikan di Mapolres Kubu Raya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Seorang penjaga (marbot) Masjid Nur Fitrah di Gang Teluk Permai, Jalan Adi Sucipto Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, sontak menjadi bulan-bulanan massa, pada Senin (11/07/2022) malam.
Pria berinisial AM (50 tahun) itu dituding telah melakukan pencabulan terhadap 10 gadis bawah umur di wilayah tersebut.
Ketua RT setempat, Abdullah menerangkan, bahwa dugaan pencabulan ini yang berujung pada "aksi main hakim sendiri" ini berawal dari laporan salah seorang warga bernama Rahmandani kepadanya.
"Rahmandani melaporkan kepada saya selaku Ketua RT/05. Akhirnya, kami memanggil terduga pelaku untuk ditanyai kebenaran dari kasus pencabulan tersebut,” terangnya.
Namun tak lama kemudian, ditengah "interogasi" berlangsung, datang 10 orang korban beserta orang tuanya. Lantaran tidak puas dengan keterangan terduga pelaku, beberapa orang tua langsung mengamuk dan memukul terduga pelaku.
“Situasi tidak kondusif,” ujarnya.
Atas inisiatif sendiri, ketua RT pun buru-buru menghubungi anggota Polres Kubu Raya. Tidak berselang lama, datang Bhabinkamtibmas Teluk Kapuas untuk mengamankan terduga pelaku dari amukan warga tersebut.
Sebelumnya, salah seorang gadis berusia 11 tahun, sebut saja namanya Bunga, mengaku kalau payudaranya diraba-raba oleh AM sambil ditanyai oleh terduga pelaku berapa ukuran BH dan celana dalam korban.
“Kejadian dimulai saat malam takbiran Idul Adha dan berlanjut hari ini selesai ba’da Isya,” kata Abdullah.
Terduga pelaku AM terang Abdullah, baru sekitar dua bulan menjadi marbot dan tinggal di Masjid Nur Fitrah.
Hingga berita ini diturunkan, kasus ini masih dalam proses penyidikan di Mapolres Kubu Raya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini