Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 16 Juli 2024 |
KalbarOnline, Sintang - Viral di media sosial, jenazah dan keluarga diduga diturunkan paksa di SPBU oleh sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang gara-gara tak diberi uang bensin. Kejadian tersebut diketahui terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pada Senin (15/07/2024) malam.
Dari informasi yang beredar di media sosial, kejadian tersebut bermula ketika pihak keluarga hendak menggunakan ambulans rumah sakit untuk mengantar jenazah ke Nanga Mau. Awalnya, pihak keluarga diminta untuk membayar biaya sebesar Rp 1.650.000.
Setelah dilakukan negosiasi dengan pihak rumah sakit melalui seorang anggota dewan, akhirnya disepakati biaya resmi sebesar Rp 690.000 yang telah dibayarkan di kasir.
Namun, saat perjalanan menuju tujuan, sopir ambulans kembali meminta uang tambahan sebesar Rp 1.000.000 untuk membeli bensin.
Karena keluarga tidak memiliki uang dengan jumlah tersebut, akhirnya sang sopir menurunkan biaya menjadi Rp 500.000.
Keluarga pasien yang memang tidak memiliki uang sama sekali kembali mengatakan ia tidak bisa menuruti keinginan sang sopir. Namun sopir ambulans tetap bersikeras dan menurunkan jenazah beserta keluarga di SPBU Bujang Beji Sintang.
Peristiwa ini pun menyita perhatian netizen. Beberapa diantaranya kesal dan berang dengan tindakan sopir ambulans tersebut yang sempat melakukan pungli (pungutan liar) di saat keluarga sedang berduka.
Hingga berita ini ditulis belum ada informasi lebih lanjut mengenai peristiwa ini. (Lid)
KalbarOnline, Sintang - Viral di media sosial, jenazah dan keluarga diduga diturunkan paksa di SPBU oleh sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang gara-gara tak diberi uang bensin. Kejadian tersebut diketahui terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pada Senin (15/07/2024) malam.
Dari informasi yang beredar di media sosial, kejadian tersebut bermula ketika pihak keluarga hendak menggunakan ambulans rumah sakit untuk mengantar jenazah ke Nanga Mau. Awalnya, pihak keluarga diminta untuk membayar biaya sebesar Rp 1.650.000.
Setelah dilakukan negosiasi dengan pihak rumah sakit melalui seorang anggota dewan, akhirnya disepakati biaya resmi sebesar Rp 690.000 yang telah dibayarkan di kasir.
Namun, saat perjalanan menuju tujuan, sopir ambulans kembali meminta uang tambahan sebesar Rp 1.000.000 untuk membeli bensin.
Karena keluarga tidak memiliki uang dengan jumlah tersebut, akhirnya sang sopir menurunkan biaya menjadi Rp 500.000.
Keluarga pasien yang memang tidak memiliki uang sama sekali kembali mengatakan ia tidak bisa menuruti keinginan sang sopir. Namun sopir ambulans tetap bersikeras dan menurunkan jenazah beserta keluarga di SPBU Bujang Beji Sintang.
Peristiwa ini pun menyita perhatian netizen. Beberapa diantaranya kesal dan berang dengan tindakan sopir ambulans tersebut yang sempat melakukan pungli (pungutan liar) di saat keluarga sedang berduka.
Hingga berita ini ditulis belum ada informasi lebih lanjut mengenai peristiwa ini. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini