Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 24 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Yayasan Adinda Karunia Ilahi pengelolah dapur MBG menegaskan agar publik tetap tenang dan menunggu hasil resmi uji sampel dari otoritas kesehatan pasca 16 siswa Sekolah Dasar (SD) 12 di Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan.
“Kami memohon maaf atas kejadian ini. Peristiwa ini menjadi perhatian serius dan akan segera kami evaluasi menyeluruh terhadap seluruh perangkat dapur yang bertugas,” ujar Hefni Maulana, Pengelola Yayasan Adinda Karunia Ilahi, Selasa (23/09/2025).
Hefni menjelaskan, dari total 3.474 penerima manfaat di 24 sekolah, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA, hanya 16 siswa dari satu sekolah di Benua Kayong yang mengalami gejala. Sementara itu, sekolah lain yang juga menerima makanan dari dapur yayasan tidak melaporkan adanya kasus serupa.
“Kalaupun benar keracunan, seharusnya semua siswa yang mengonsumsi makanan itu terdampak. Jadi kita belum bisa langsung memvonis. Karena itu, mari kita tunggu hasil investigasi resmi,” jelasnya.
Ia menegaskan, penanganan terhadap siswa dilakukan secara cepat. Pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan tenaga medis sehingga kondisi siswa bisa segera ditangani.
“Alhamdulillah penanganan cepat dilakukan, sehingga kondisi siswa dapat ditangani dengan baik,” tambah Hefni.
Lebih jauh, pihak yayasan meminta masyarakat tidak membesar-besarkan kasus ini maupun menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.
“Insiden ini bersifat terbatas, segera ditangani, dan tidak mencerminkan keseluruhan program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang selama ini berjalan baik,” tegas Hefni.
Menurutnya, faktor lain seperti alergi makanan maupun kondisi kesehatan tertentu pada siswa juga bisa menjadi penyebab. Untuk memastikan, yayasan menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang.
Yayasan Adinda Karunia Ilahi menegaskan kesiapannya bekerja sama penuh dengan dinas kesehatan dan instansi terkait untuk meneliti sampel makanan serta melakukan evaluasi.
“Kami sangat terbuka terhadap evaluasi dan siap memperbaiki sistem jika ditemukan kekurangan. Tujuan utama kami adalah memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh penerima manfaat,” kata Hefni.
Ia berharap, kasus ini tidak menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG yang telah dirasakan manfaatnya oleh ribuan siswa.
“Selama ini ribuan siswa setiap hari mendapat layanan makan bergizi. Insiden ini tidak boleh menutup mata kita terhadap manfaat besar yang sudah dirasakan banyak pihak,” ujarnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Yayasan Adinda Karunia Ilahi pengelolah dapur MBG menegaskan agar publik tetap tenang dan menunggu hasil resmi uji sampel dari otoritas kesehatan pasca 16 siswa Sekolah Dasar (SD) 12 di Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan.
“Kami memohon maaf atas kejadian ini. Peristiwa ini menjadi perhatian serius dan akan segera kami evaluasi menyeluruh terhadap seluruh perangkat dapur yang bertugas,” ujar Hefni Maulana, Pengelola Yayasan Adinda Karunia Ilahi, Selasa (23/09/2025).
Hefni menjelaskan, dari total 3.474 penerima manfaat di 24 sekolah, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA, hanya 16 siswa dari satu sekolah di Benua Kayong yang mengalami gejala. Sementara itu, sekolah lain yang juga menerima makanan dari dapur yayasan tidak melaporkan adanya kasus serupa.
“Kalaupun benar keracunan, seharusnya semua siswa yang mengonsumsi makanan itu terdampak. Jadi kita belum bisa langsung memvonis. Karena itu, mari kita tunggu hasil investigasi resmi,” jelasnya.
Ia menegaskan, penanganan terhadap siswa dilakukan secara cepat. Pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan tenaga medis sehingga kondisi siswa bisa segera ditangani.
“Alhamdulillah penanganan cepat dilakukan, sehingga kondisi siswa dapat ditangani dengan baik,” tambah Hefni.
Lebih jauh, pihak yayasan meminta masyarakat tidak membesar-besarkan kasus ini maupun menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.
“Insiden ini bersifat terbatas, segera ditangani, dan tidak mencerminkan keseluruhan program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang selama ini berjalan baik,” tegas Hefni.
Menurutnya, faktor lain seperti alergi makanan maupun kondisi kesehatan tertentu pada siswa juga bisa menjadi penyebab. Untuk memastikan, yayasan menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang.
Yayasan Adinda Karunia Ilahi menegaskan kesiapannya bekerja sama penuh dengan dinas kesehatan dan instansi terkait untuk meneliti sampel makanan serta melakukan evaluasi.
“Kami sangat terbuka terhadap evaluasi dan siap memperbaiki sistem jika ditemukan kekurangan. Tujuan utama kami adalah memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh penerima manfaat,” kata Hefni.
Ia berharap, kasus ini tidak menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG yang telah dirasakan manfaatnya oleh ribuan siswa.
“Selama ini ribuan siswa setiap hari mendapat layanan makan bergizi. Insiden ini tidak boleh menutup mata kita terhadap manfaat besar yang sudah dirasakan banyak pihak,” ujarnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini