Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 01 Februari 2020 |
Barang bukti sabu
seberat 18,47 gram
KalbarOnline,
Ketapang – Terduga pengedar sabu, Marsup (46) yang diamankan Satres Narkoba
Polres Ketapang dengan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 18,47 gram berdalih
kalau barang haram tersebut hanya untuk dikomsumsi pribadi.
Tersangka sendiri merupakan warga Dusun Sumber Priangan,
Kecamatan Kendawangan. Ia ditangkap saat sedang berjalan sambil menunggu
jemputan mobil travel di Jalan Gatot Subroto, Desa Payak Kumang, Kecamatan
Delta Pawan, Minggu (26/1/2020) dini hari.
“Barang tersebut tidak untuk saya dijual, itu semuanya akan
saya pakai untuk sendiri,” ujarnya saat
diwawancarai oleh awak media di Mapolres Ketapang, Jumat (31/1/2020).
Lebih lanjut, ia menyebutkan kalau dirinya bahkan pernah
membeli narkoba jenis sabu seberat 20 gram. Ia beralasan membeli barang haram
tersebut dengan jumlah yang cukup banyak lantaran agar dirinya tidak harus
bolak-balik ke Kota Ketapang untuk membeli barang tersebut.
“Yang terakhir 18 gram, itu untuk stok, biasanya bisa untuk
3 bulan pakai,” akunya.
Ayah lima anak ini juga mengaku sudah mengenal narkoba sejak
tahun 2000 dan sempat berhenti mengkonsumi karena persoalan ekonomi, namun saat
ini diakuinya kembali mengonsumsi barang haram tersebut lantaran merasa bisa
mengobati sakit di punggung belakangnya.
“Belinya pakai duit hasil kebun sawit saya. Tapi saya
menyesal dan mengaku jera karena saat ini harus berpisah dari kelima anak dan
istri saya,” tandasnya. (Adi LC)
Barang bukti sabu
seberat 18,47 gram
KalbarOnline,
Ketapang – Terduga pengedar sabu, Marsup (46) yang diamankan Satres Narkoba
Polres Ketapang dengan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 18,47 gram berdalih
kalau barang haram tersebut hanya untuk dikomsumsi pribadi.
Tersangka sendiri merupakan warga Dusun Sumber Priangan,
Kecamatan Kendawangan. Ia ditangkap saat sedang berjalan sambil menunggu
jemputan mobil travel di Jalan Gatot Subroto, Desa Payak Kumang, Kecamatan
Delta Pawan, Minggu (26/1/2020) dini hari.
“Barang tersebut tidak untuk saya dijual, itu semuanya akan
saya pakai untuk sendiri,” ujarnya saat
diwawancarai oleh awak media di Mapolres Ketapang, Jumat (31/1/2020).
Lebih lanjut, ia menyebutkan kalau dirinya bahkan pernah
membeli narkoba jenis sabu seberat 20 gram. Ia beralasan membeli barang haram
tersebut dengan jumlah yang cukup banyak lantaran agar dirinya tidak harus
bolak-balik ke Kota Ketapang untuk membeli barang tersebut.
“Yang terakhir 18 gram, itu untuk stok, biasanya bisa untuk
3 bulan pakai,” akunya.
Ayah lima anak ini juga mengaku sudah mengenal narkoba sejak
tahun 2000 dan sempat berhenti mengkonsumi karena persoalan ekonomi, namun saat
ini diakuinya kembali mengonsumsi barang haram tersebut lantaran merasa bisa
mengobati sakit di punggung belakangnya.
“Belinya pakai duit hasil kebun sawit saya. Tapi saya
menyesal dan mengaku jera karena saat ini harus berpisah dari kelima anak dan
istri saya,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini