KalbarOnline, Ketapang – Peredaran rokok tanpa cukai marak di Kabupaten Ketapang. Penjualan rokok ilegal ini masih banyak ditemui di warung-warung dan toko-toko, bahkan rokok ini sangat laris di pasaran.
Dari hasil penelusuran KalbarOnline di lapangan, ditemukan beberapa rokok tanpa cukai dengan merek Kalbaco, ERA dan LX Bold. Barang makruh ini banyak beredar di kawasan Kota Ketapang pada sejumlah warung dan dijual dengan harga yang sangat murah, berkisaran Rp 15 ribu perbungkus.
Satu diantara warga Ketapang, Edin mengaku, kalau dirinya lebih memilih rokok ilegal tersebut karena rasanya yang tak kalah jauh dibanding rokok bercukai. Tak dapat dipungkiri, kondisi ekonomi juga memaksa pria 41 tahun tersebut untuk beralih dari rokok yang memiliki cukai ke rokok non cukai.
“Harga sangat murah. Kalau rokok yang memiliki cukai harganya melebihi Rp 20 ribu, sedangkan rokok tanpa cukai ini hanya belasan ribu saja. Sementara rasa sama kok dengan rokok yang memiliki cukai. Sejak awal tahun ini saya sudah beralih ke rokok tanpa cukai ini,” bebernya, Rabu (09/08/2023).
Pengakuan senada juga diutarakan Yoga. Pria 25 tahun yang bekerja sebagai karyawan swasta ini menyebut, kalau dirinya sudah tidak lagi mengisap rokok dengan merek ternama sejak Pemerintah RI resmi menaikan tarif cukai tembakau.
“Sejak itukan harga rokok jadi naik berlipat-lipat. Muncullah rokok-rokok dengan tanpa cukai resmi ini dengan harga murah. Makanya banyak penikmat rokok beralih ke rokok tanpa pita cukai. Kemarin sempat hilang di pasaran, sekarang sudah banyak lagi,” ucapnya sembari menarik dalam-dalam isapan rokok tak bercukai di tangannya.
Di kawasan Kota Ketapang, salah satu pedagang mengatakan, kalau dirinya membeli rokok tersebut dari seorang sales yang datang menawarkan ke warungnya.
“Ada sales yang datang. Biasanya sebulan 2 sampai 3 kali datang ke warung. Karena harganya murah dan banyak dibeli, ya kita ambil untuk dijual,” terangnya sembari meminta namanya tak dipublikasikan.
Dia mengakui, kalau rokok jenis itu banyak diminati oleh para pekerja bangunan. Bahkan karena harganya yang terjangkau, banyak juga kaum muda dengan kondisi dompet pas-pasan yang meminatinya.
“Memang pernah ada sosialisasi (dari) Bea Cukai untuk melarang rokok tanpa cukai ini beredar. Tetapi hanya sosialisasi itu saja, dan distributor rokok tanpa cukai itu selalu menawarkan ke saya. Karena kalau disita distributor itu yang lebih banyak,” tutup sumber anonim tersebut. (Adi LC)
View this post on Instagram
Comment