Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 04 November 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ketapang mendesak
DPRD Ketapang untuk melakukan aksi nyata menyikapi persoalan kelangkaan dan harga
gas elpiji tabung tiga kilogram alias elpiji melon di Ketapang yang melambung
tinggi.
Selain itu, KAHMI juga meminta DPRD dan Pemda Ketapang untuk
serius dan turun langsung ke lapangan dalam mengatasi persoalan gas elipiji
bersubsidi itu.
Kordinator Presedium KAHMI Ketapang, Riduan mengatakan, pihaknya meminta agar DPRD Ketapang dapat melalukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi-lokasi yang disinyalir melakukan penyalahgunaan gas elpiji melon itu.
“Karena urusan kelangkaan dan mahalnya elpiji tiga kilogram sangat
urgent, dampaknya langsung dirasakan
masyarakat kecil,” kata dia saat melakukan audiensi bersama Komisi II DPRD
Ketapang, Senin (5/11/2019).
Ia juga meminta DPRD untuk memanggil pihak terkait guna mengetahui
persoalan gas elpiji tiga kilogram ini apakah karena kuota gas yang terbatas
atau ada penyalahgunaan dalam pendistribusiannya.
“Ini perlu ditindaklanjuti, karena keluhan masyarakat soal
elpiji melon sudah lama dan hampir semua kecamatan mengeluhkan, makanya hari
ini kami lakukan audiensi ke DPRD selaku perwakilan masyarakat agar bisa
membantu menyelesaikan persoalan ini,” ungkapnya.
Riduan menegaskan bahwa pihaknya sangat berharap agar DPRD
segera turun ke lapangan untuk melakukan sidak.
“DPRD juga bisa turun melakukan sidak di lapangan karena
indikasi-indikasi penyalahgunaan gas bersubidi nyatanya ada di lapangan
termasuk adanya indikasi pangkalan-pangkalan fiktif,” tandasnya. (Adi
LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ketapang mendesak
DPRD Ketapang untuk melakukan aksi nyata menyikapi persoalan kelangkaan dan harga
gas elpiji tabung tiga kilogram alias elpiji melon di Ketapang yang melambung
tinggi.
Selain itu, KAHMI juga meminta DPRD dan Pemda Ketapang untuk
serius dan turun langsung ke lapangan dalam mengatasi persoalan gas elipiji
bersubsidi itu.
Kordinator Presedium KAHMI Ketapang, Riduan mengatakan, pihaknya meminta agar DPRD Ketapang dapat melalukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi-lokasi yang disinyalir melakukan penyalahgunaan gas elpiji melon itu.
“Karena urusan kelangkaan dan mahalnya elpiji tiga kilogram sangat
urgent, dampaknya langsung dirasakan
masyarakat kecil,” kata dia saat melakukan audiensi bersama Komisi II DPRD
Ketapang, Senin (5/11/2019).
Ia juga meminta DPRD untuk memanggil pihak terkait guna mengetahui
persoalan gas elpiji tiga kilogram ini apakah karena kuota gas yang terbatas
atau ada penyalahgunaan dalam pendistribusiannya.
“Ini perlu ditindaklanjuti, karena keluhan masyarakat soal
elpiji melon sudah lama dan hampir semua kecamatan mengeluhkan, makanya hari
ini kami lakukan audiensi ke DPRD selaku perwakilan masyarakat agar bisa
membantu menyelesaikan persoalan ini,” ungkapnya.
Riduan menegaskan bahwa pihaknya sangat berharap agar DPRD
segera turun ke lapangan untuk melakukan sidak.
“DPRD juga bisa turun melakukan sidak di lapangan karena
indikasi-indikasi penyalahgunaan gas bersubidi nyatanya ada di lapangan
termasuk adanya indikasi pangkalan-pangkalan fiktif,” tandasnya. (Adi
LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini