KalbarOnline, Ketapang – Terkait Keberadaan dua orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal negara Tiongkok dan Taiwan yang bekerja di lokasi pelabuhan PT Laman Mining di Desa Kuala Tolak, Kecamatan Matan Hilir Utara (MHU) Ketapang yang diketahui lokasi penempatan kerjanya tidak sesuai dengan surat Izin memeperkerjakan tenaga asing (IMTA) ternyata juga belum tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinakertrans) Ketapang.
Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disnakertrans Ketapang, Agus Madi mengatakan selama ini baik dari PT Laman Mining maupun sub kontraktor yang mengerjakan pengerukan di lokasi pelabuhannya juga belum melaporkan keberadaan tenaga kerjanya.
“Belum ada kita terima laporan dari mereka,” ujarnya saat dikonfirmasi KalbarOnline, Selasa (2/10/2018).
Lebih lanjut, Ia mengatakan jika TKA tersebut bekerja tidak sesuai dengan lokasi kerja yang tertera dengan IMTA itu sudah merupakan pelanggaran apalagi pekerjaannya juga tidak sesuai dengan yang tertera di IMTA itu bisa dikeluarkan, sebab kata dia, tidak boleh bekerja di wilayah Ketapang sebelum punya ijin bekerja.
“Jika tidak sesuai dengan IMTA itu TKA-nya bisa kita usir karena harus bekerja sesuai dengan ijinnya dan yang berwenang melakukan itu nanti di bagian pengawas ketenagakerjaan,” tegasnya
Ia menambahkan, pihaknya akan segera mendalami permasalahan ini dan akan melayangkan surat teguran terhadap perusahaan yang memperkerjakan tersebut.
“Kita berencana akan turun ke sana dan akan kita surati perusahaan itu,” pungkasnya. (Adi LC)
Comment