KalbarOnline.com – Penabuh drum atau drummer band Superman Is Dead, Jerinx resmi dilaporkan ke polisi oleh IDI Bali terkait ucapannya yang menyebut organisasi kedokteran tersebut kacung WHO.
Ketua IDI Bali I Gede Putra Suteja mengatakan, pihaknya melaporkan Jerinx salah satunya karena menuding IDI sebagai kacungnya WHO. Dia mengatakan, IDI sebagai sebuah organisasi merasa terhina dengan unggahan Jerinx di akun media sosialnya.
Suteja mengatakan, terkait laporan ini ia menyerahkan seluruhnya ke proses hukum yang berjalan. “Iya, terkait menghina IDI sebagai kacungnya WHO, IDI ikatan apa itu. Kita kan organisasi kan merasa terhina tehadap hal itu,” kata Suteja, saat dihubungi, Selasa (4/8/2020).
Kasubag Humas Polda Bali Kombes Syamsi membenarkan laporan tersebut. “Dasar laporannya terkait ujaran kebencian dan pencemaran nama baik yang dilakukan Jerinx di medsos, di akun Instagramnya,” kata Kombes Syamsi.
Ia mengatakan, unggahan yang dilaporkan salah satunya yakni menyebut IDI dan rumah sakit sebagai kacung WHO. “Jadi dia ada postingan kalimat, gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan rumah sakit mewajibkan semua orang yang melahirkan dites COVID. Sudah banyak bukti jika hasil tes sering ngawur kenapa dipaksakan? Jadi ada kalimat ini yang dirasakan IDI merupakan pencemaran nama baik,” kata Syamsi. Lebih jauh Syamsi menjelaskan, laporan tersebut dilakukan pada 16 Juni 2020. Jerinx, sambungnya, juga sempat dipanggil untuk dimintai keterangan, namun berhalangan hadir.
Sementara itu, Jerinx mengaku siap jika dipanggil Polda Bali setelah dilaporkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali karena postingan di media sosialnya yang menyebut IDI kacung WHO (World Health Organization). “Siap (dipanggil),” kata pria bernama lengkap I Gede Ari Astina itu, saat dikonfirmasi Kanalbali, Selasa (4/8/2020).
Meski menyampaikan siap dipanggil, Jerinx menyampaikan permohonan maafnya kepada IDI atas unggahan statusnya yang telah membuat pihak IDI tersinggung. Ia menegaskan, status yang ia tulis itu banyaknya berita tentang wanita yang ditolak bersalin hanya karena tak bisa membayar tes corona.
“Saya minta maaf jika IDI tersinggung, saat saya menulis itu hati saya tersayat baca berita banyak wanita yang bersalin ditolak karena tidak mampu bayar tes corona. Saya bayangkan jika itu istri saya, bagaimana perasaan saya,” jelasnya. [sam]
Comment